Kaukus Ekonomi ASEAN Syaratkan Daya Serap Konsumen Lokal Minimal Separuh

Sejauh ini, kata Jino, Indonesia bukan lagi negara yang menerapkan upah buruh murah. Di samping itu, ongkos pengangkutan dari negara asal ke negara tujuan pasar relatif masih tinggi. "Makanya, kami harus memperhitungkan betul untuk pendirian pabrik di Indonesia," kata Jino sembari menambahkan kalau sampai sekarang seluruh produknya di Indonesia dibuat dan didatangkan dari negeri asal, China.

Menghadapi strategi ini, kata Jino, pihaknya melakukan pembenahan untuk menghadapi pasar Indonesia. Selain memperluas jaringan, Midea Indonesia juga membenahi pelayanan atau servis hingga purnajual. "Servis itu memang penting bagi kami," kata Jino Sugianto.
 
Teknologi

Dalam kesempatan tersebut, Midea Electronics Indonesia meluncurkan pendingin udara (AC) Fairy Series mulai 1/2 PK hingga 2 PK. Dalam ketegori ini, ada dua varian AC yakni Super Fairy dan Fairy. Banderol harganya mulai dari Rp 2 juta per unit.

Pada varian Super Fairy, konsumsi listrik maksimal hanya 260 watt. Varian ini menyasar kapasitas listrik rumah mayoritas penduduk Indonesia berkisar mulai 900 watt sampai dengan 1.300 watt.

Lebih lanjut, pada varian Fairy, dibenamkan teknologi Compressor Intelligence Alert (CIA). Teknologi ini memungkinkan mesin AC secara otomatis mendeteksi adanya kebocoran pada pipa. Teknologi ini akan langsung memberi tahu pengguna dengan mengeluarkan penanda kerusakan pada unit AC yang berada di dalam ruangan.

Sampai dengan akhir 2014, terang Jino, pihaknya mematok 80.000 unit Fairy Series terjual. "Kontribusinya mencapai Rp 200 miliar dari total target 2014 untuk kategori AC,"demikian Jino Sugianto.

Hingga akhir 2013, pasar AC di seluruh Indonesia mencapai 2,2 juta unit. Sementara, total pendapatan dari segmen AC diharapkan mencapai angka 4,3 juta dollar AS.

Primus Presiden Direktur Midea Electronics Indonesia Jino Sugianto