Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Thailand Bubarkan Parlemen dan Serukan Pemilu Baru

Kompas.com - 09/12/2013, 10:00 WIB
BANGKOK, KOMPAS.COM — Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra membubarkan parlemen dan menyerukan pemilihan umum baru saat para pengunjuk rasa anti-pemerintah mulai berkumpul di Bangkok, Senin (9/12/2013), untuk mendorong penggulingan dirinya.

"Pemerintah tidak ingin negara dan rakyat Thailand menderita kerugian lebih banyak," kata Yingluck dalam pidato yang disiarkan di televisi negara. "Mengembalikan kekuasaan kepada pemilih sejalan dengan demokrasi parlementer. Kami ingin kalian semua melihat pentingnya pemilihan umum itu."

Para demonstran yang mulai berbaris menuju kantor Yingluck hari ini ingin sistem demokrasi Thailand digantikan sebuah dewan yang tidak dipilih. Mereka sebelumnya mengatakan, unjuk rasa tidak akan berakhir, bahkan jika Yingluck mengundurkan diri atau membubarkan parlemen. Para lawan Yingluck telah mengatakan, tujuan mereka adalah membebaskan negeri itu dari pengaruh politik kakaknya, Thaksin Shinawatra. Para sekutu Thaksin telah memenangkan setiap pemilihan sejak kejatuhannya dalam sebuah kudeta tahun 2006.

Para anggota parlemen dari pihak oposisi telah berhenti secara masal dari parlemen Minggu kemarin guna bergabung dengan para pengunjuk rasa. Suthep Thaugsuban, pemimpin  pengunjuk rasa yang juga mantan anggota parlemen Partai Demokrat, mengatakan, dia akan mengakhiri aksi unjuk rasa hari ini jika mereka gagal mencapai tujuan mereka.

"Kami akan berpawai guna menyatakan kekuasaan rakyat dikembalikan dari Yingluck," kata Suthep kepada pendukungnya dalam pidato kemarin. "Pembubaran parlemen tidak akan menyelesaikan krisis karena Yingluck masih akan mengendalikan semua mekanisme pemerintah, yang akan memungkinkan dia memengaruhi pemilihan dan kembali berkuasa."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com