Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netanyahu Tidak Melayat Mandela karena Ongkos Terlalu Mahal

Kompas.com - 09/12/2013, 09:10 WIB
JERUSALEM, KOMPAS.COM — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan tidak menghadiri upacara penghormatan terakhir (memorial service) bagi Nelson Mandela minggu ini karena biaya perjalanan ke Afrika Selatan terlalu mahal. Demikian lapor media Israel, Minggu (8/12/2013).

Netanyahu telah memberi tahu pihak berwenang Afrika Selatan bahwa dia akan terbang ke sana, tetapi kemudian membatalkan rencananya pada menit terakhir karena biaya yang bakal dihabiskan mencapai sekitar 7,0 juta shekel (Rp 23,5 miliar) hanya untuk transportasi dan keamanan saja. Demikian lapor harian Haaretz dan radio publik di Israel. Haaretz melaporkan, "Keputusan itu dibuat terkait biaya transportasi yang tinggi akibat pemberitahuan yang mepet dari rencana perjalanan itu dan keamanan yang diperlukan bagi perdana menteri di Johannesburg."

Pemimpin Israel itu berada dalam sorotan baru-baru ini terkait munculnya laporan bahwa para pembayar pajak menanggung hampir 1 juta dollar AS tahun lalu untuk merawat tiga tempat tinggalnya. Media melaporkan tagihan sebesar 23.000 dollar (Rp 271,5 juta) untuk air yang mengisi sebuah kolam renang di vilanya di Kaisarea di utara negara itu.

Lebih dari 50 kepala negara dan pemerintahan telah memastikan niatnya untuk melakukan perjalanan ke Afrika Selatan guna memberikan penghormatan terakhir mereka kepada pahlawan anti-apartheid yang meninggal Kamis lalu itu. Demikian kata Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan.

Presiden AS Barack Obama dan istrinya, Michelle, akan berada di antara 80.000 orang yang menghadiri upacara penghormatan besar pada Selasa besok di stadion olahraga Soweto yang menjadi tempat final Piala Dunia 2010.

Penghormatan itu akan berujung pada pemakaman Mandela pada 15 Desember ini di Qunu, sebuah desa terpencil di mana Mandela dulu menghabiskan masa kecilnya.

Presiden Palestina Mahmud Abbas telah mengumumkan bahwa dia akan menghadiri upacara penghormatan pada Selasa itu.

Para pemimpin Israel telah memberikan penghormatan hangat bagi mantan Presiden Afrika Selatan yang meninggal pada usia 95 tahun itu setelah lama menderita sakit. Netanyahu memuji Mandela sebagai "orang yang punya visi dan pejuang kemerdekaan yang mengingkari kekerasan".

Namun, sejumlah pengamat mencatat bahwa Israel menjalin hubungan erat dengan rezim era apartheid sampai Amerika Serikat mengatakan hubungan itu bisa mengancam bantuan militer tahunan Washington kepada negara Yahudi itu. Setelah dibebaskan dari penjara selama 27 tahun pada tahun 1990, Mandela, yang pertama kali mengunjungi Israel dan wilayah Palestina tahun 1999, merupakan pendukung setia Palestina, tetapi juga seorang yang sangat yakin bahwa Israel pada akhirnya akan mengambil jalan damai.

"Menurut pengalaman saya, saya menemukan orang-orang Yahudi lebih berwawasan luas daripada kebanyakan orang kulit putih pada isu-isu ras dan politik, mungkin karena mereka sendiri secara historis menjadi korban prasangka," tulis Mandela dalam otobiografinya tahun 1994.

Kaum Yahudi Afrika Selatan memainkan peran penting dalam perjuangan melawan apartheid. Di antara mereka ada mendiang pemimpin komunis Joe Slovo, yang memimpin sayap militer ANC, partai berkuasa di Afrika Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com