Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI Pemalsu Anggur Langka Mulai Disidang di AS

Kompas.com - 08/12/2013, 21:22 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Warga Amerika Serikat kelahiran Indonesia, Rudy Kurniawan, mulai diajukan ke pengadilan di New York pada Senin (9/12/2013) karena dituduh memalsukan anggur-anggur langka yang selama ini dijual dengan harga yang sangat tinggi.

Rudy Kurniawan (37) selama ini telah meraup banyak keuntungan dari penjualan anggur-anggur yang diklaim langka, sekaligus menjadikan dia menjadi salah satu dealer anggur yang berpengaruh di AS. Uang hasil "penipuan" itu dia belanjakan untuk membeli barang-barang mewah.

Barang-barang yang dimilikinya antara lain apartemen, benda seni kontemporer, Lamborghini serta beberapa buah jam tangan mewah merek Philippe Patek.

Dalam dakwaannya, jaksa menyebutkan modus yang dijalankan Kurniawan adalah membeli anggur di toko. Selanjutnya, anggur tersebut dikemas ualng dengan menggunakan botol asli anggur langka.

Salah satu dakwaan yang dikenakan pada Kurniawan adalah, dia dituduh telah menjual sebanyak 97 botol anggur, yang dia klaim sebagai anggur yang dibuat di Domaine Ponsot, Perancis dalam lelang yang digelar pada 2008 di New York.

Lelang yang bernilai antara 440.000 dollar AS-602.000 dollar AS (sekitar Rp 4,4 miliar-Rp 6 miliar) itu terhenti di detik-detik terakhir penawaran. Hal itu karena tahun pembuatan yang tertera di botol anggur adalah 1929, padahal, anggur yang dilelang itu mulai diproduksi pada 1934.

Dia juga dituding bersalah menjual anggur palsu pada dua kali pelelangan tahun 2006 di New York, di mana dalam lelang itu dia berhasil megantongi keuntungan secara berturut-turut 10,6 juta dollar AS (Rp 106 miliar) dan 24,7 juta dollar AS (Rp 247 miliar).

Kurniawan menyangkal semua tuduhan penipuan tersebut. Namun dalam dakwaannya, Jasa menyebutkan bahwa di rumahnya di California ditemukan semacam laboratorium yang digunakan untuk mencampur anggur murah dengan anggur langka.

"Kurniawan kemudian menuangkan campurannya itu ke dalam botol anggur langka yang asli, dan ada tahap akhir botol tersebut disegel dengan label palsu."

Anggur palsu itu lantas dijual kepada kolektor kaya. Ini menjadikannya sebagai salah satu penjual anggur papan atas dan yang paling menonjol di AS.

Di antara penjualan palsu Kurniawan di antaranya adalah 1947 Chateau Petrus seharga 30.000 dollar AS atau sekitar Rp 3 miliar pada tahun 2005.

Pada bulan Februari 2012, Kurniawan juga diduga telah mencoba untuk menjual konsinyasi Domaine de la Romanee Conti dan Domaine - Comte Georges de Vogue di lelang di London , dengan perkiraan 889.750 dollar AS atau sekitar hampir Rp 9 miliar.

Namun, banyak rumah lelang yang lantas skeptis dengan anggur-anggur yang dijual Kurniawan. Hingga pada akhirnya pada penangkapan sebulan setelahnya, FBI menemukan pasokan botol, label, gabus dan peralatan lainnya untuk mendukung aksinya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com