Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandela, dari Afrika ke Panggung Global

Kompas.com - 06/12/2013, 08:53 WIB


Nelson Mandela adalah salah satu negarawan dunia yang dihormati atas perjuangannya melawan diskriminasi rasial. Dia berhasil mengubah rejim apartheid di Afrika Selatan menjadi sistem demokrasi multi-ras.

Mandela memiliki karisma, rasa humor yang suka mentertawakan diri sendiri, tidak menunjukkan kegetiran atas perlakuan buruk yang pernah diterimanya. Dia memiliki kisah hidup yang menakjubkan. Ini semua menjadikan Mandela tokoh yang banyak dikagumi dunia.

Rolihlahla Dalibhunga Mandela lahir pada 18 Juli 1918 di desa kecil Mveso, di lembah sungai Mbashe di Afrika Selatan. Nama depan Nelson diberikan oleh seorang gurunya di sekolah.

Ayahnya, Henry Mgadla Mandela, adalah penasehat keluarga kerajaan Thembu. Nelson kecil masih berusia sembilan tahun ketika ayahnya meninggal. Dia kemudian diasuh oleh keluarga bangsawan Thembu, Jongintaba Dalindyebo.

Pada tahun 1944 Nelson Mandela bergabung dengan Kongres Nasional Afrika (ANC), mula-mula sebagai aktivis sebelum mendirikan Liga Pemuda ANC dan dia menjadi presidennya.

Pada tahun yang sama dia menikah dengan Evelyn Mase, yang memberinya empat anak sebelum akhirnya bercerai pada tahun 1958.

Menjadi pengacara

Setelah lulus menjadi pengacara dan pada tahun 1952 dia mendirikan kantor pengacara kulit hitam pertama di Johannesburg bersama Oliver Tambo.

Bersama-sama dengan Tambo, Mandela berkampanye menentang apartheid, sistem yang diterapkan oleh Partai Nasional Afrika Selatan yang beranggotakan hanya kaum kulit putih dan menindas penduduk mayoritas kulit hitam.

Pada tahun 1956 Mandela bersama 155 aktivis lainnya didakwa melakukan pengkhianatan terhadap negara, namun dakwaan terhadapnya akhirnya dicabut setelah melalui sidang pengadilan selama empat tahun.

Perlawanan terhadap apartheid makin berkembang, terutama atas Undang-undang yang mengatur di mana warga kulit hitam boleh tinggal dan bekerja.

Pada tahun 1958, setelah bercerai dari Evelyn Mase, Nelson Mandela menikah dengan Winnie Madikizela, yang kemudian berperan aktif dalam kampanye membebaskan suaminya dari penjara.

Kongres Nasional Afrika (ANC) dilarang oleh pemerintah pada tahun 1960 dan Mandela mulai melakukan kegiatan bawah-tanah.

Ketegangan dengan rejim apartheid makin memanas, dan mencapai puncaknya pada tahun 1960 ketika sekitar 70 warga kulit hitam ditembak mati oleh polisi dalam pembantaian Sharpeville.

Cita-cita demokrasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com