Israel bahkan memperingatkan agar Hezbollah tidak menggunakan alasan kematian al-Lakiss itu untuk menyerang Israel.
"Jika Hezbollah menyerang wilayah Israel maka respon kami akan sangat tegas dan menyakitkan," kata wakil perdana menteri Danny Danon seperti dikutip radio angkatan darat Israel.
Bantahan terkait tuduhan Hezbollah juga disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Yigal Palmor.
"Israel tak ada kaitannya dengan itu (kematian al-Lakiss). Hezbollah biasa langsung menuding kami sebelum berpikir tentang apa yang sebenarnya terjadi," kata Palmor.
Al-Lakiss adalah tokoh paling senior Hezbollah yang tewas dibunuh sejak pembunuhan Imad Mughiyeh di Damaskus pada 2008. Saat itu, Hezbollah juga menuding Israel sebagai dalang pembunuhan.
Kedua orang itu, Al-Lakiss dan Mughniyeh adalah bagian dari para pemimpin tertinggi Hezbollah.
Sementara itu, Menteri Energi Israel Silvan Shalom kembali mengulangi bantahan yang sudah disampaikan Yigal Palmor.
"Kami tak melakukannya. Meskipun kami senang dengan itu (tewasnya Al-Lakiss), kelompok Salafilah pelakunya," kata Shalom merujuk kelompok ektrem Sunni yang menjadi lawan Hezbollah.
"Ini adalah pukulan berat bagi Hezbollah, yang berharap dengan menuding Israel bisa mengalihkan perhatian dari perselisihan internal dan perpecahan di Lebanon akibat konflik Suriah," ujar Shalom.
Keputusan Hezbollah untuk ikut terjun dalam konflik bersenjata di Suriah memicu ketegangan di dalam negeri Lebanon, yang kini terpecah akibat konflik di negeri tetangganya itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.