Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Penyelamatan ABK yang 3 Hari Terjebak di Kapal Karam

Kompas.com - 04/12/2013, 13:34 WIB
KOMPAS.com — Seorang pria yang tiga hari terjebak di sebuah kantong udara sebuah kapal yang tenggelam akhirnya ditemukan para penyelam. Penemuan itu mengubah upaya pencarian mayat menjadi operasi penyelamatan yang luar biasa.

Video yang diambil DCN Diving tentang penyelamatan itu beredar baru-baru ini.

Harrison Okene (29) adalah seorang koki di Jascon 4, sebuah kapal perusahaan minyak, saat kapal terbalik dan tenggelam di kedalaman 100 meter di lepas pantai Nigeria pada Mei lalu karena gelombang laut yang dahsyat, lapor kantor berita Reuters saat itu. Saat kapal tenggelam, Okene tersapu air yang deras.

"Tiga orang berada di depan saya dan tiba-tiba air masuk dengan kekuatan penuh," kata Okene kepada Reuters. "Saya melihat yang pertama, yang kedua, yang ketiga hanyut. Saya tahu orang-orang itu sudah tewas."

Dari 12 anah buah kapal (ABK), Okene satu-satunya yang selamat, dengan mencari perlindungan di sebuah kantong udara kecil di kapal itu. Dia lalu menarik panel dinding untuk digunakan sebagai sebuah rakit. Selama tiga hari dia minum Coca Cola, tidak bisa makan atau minum air, lapor BBC. Lebih buruk lagi, air garam mulai menggerogoti kulit tubuh dan lidahnya.


"Saya berada di dalam air dalam kegelapan total dan hanya berpikir (saya) akan mati," katanya. "Saya terus berpikir, air akan mengisi ruang itu, tetapi itu tidak terjadi."

Meskipun hidup dalam kondisi gelap gulita, Okene mengatakan bahwa dia tahu dia tidak sendirian. "Saya tidak bisa melihat apa-apa, tetapi saya bisa merasakan mayat-mayat ABK yang lain berada di dekat saya," katanya. "Saya bisa mencium bau mereka. Ikan-ikan datang dan mulai memakan mayat-mayat itu. Saya bisa mendengar suara. Itu mengerikan."

DCN Diving, sebuah tim scuba diving dari Afrika Selatan, berpikir mereka menyelam ke bangkai kapal itu untuk menemukan mayat-mayat, lapor The Metro.

Video itu, yang diambil oleh penyelam Nico Van Heerden, menampilkan suara-suara benada tinggi. Gizmodo melaporkan hal ini biasa bagi para penyelam yang bernapas dalam oksigen campuran helium yang digunakan pada penyelaman di tempat yang dalam.

Ketika Van Heerden berenang melalui air keruh, supervisor Colby Werrett membantu dengan memandu penyelam itu melalui pengendali di permukaan yang terhubung dengan sebuah mikrofon.

Pada saat petunjuk waktu di video menunjuk angka 05:30, Van Heerden berenang di atas apa yang dia yakini sebagai sesosok mayat yang lain. "Ada seseorang di dalam air," katanya. Tetapi ketika penyelam itu meraih tangan pria tersebut, tangan itu tiba-tiba meremas tangannya.

"Dia hidup, dia hidup!" teriak Werrett.

Ketika penyelam itu mencapai kantong udara tersebut, Okene bisa dilihat, dia hanya mengenakan celana dalam, tampak limbung dan bingung.

Werrett mengatakan kepada Van Heerden untuk menghibur Okene dengan menepuk bahunya dan memberinya tanda jempol.

Saat penyelam itu mempersiapkan helm oksigen untuk Okene, Werrett berbicara kepadanya untuk mengikuti sejumlah petunjuk. "Kamu tidak boleh panik, kamu harus mendengar saya," kata Werrett kepada Okene.

Namun, penyelamatan koki itu tidak berakhir di situ. Setelah penderitaan yang panjang, Okene harus menghabiskan 60 jam lagi di ruang dekompresi untuk membersihkan tubuhnya yang kelebihan nitrogen sebelum sepenuhnya dibawa ke permukaan, lapor Slate. Kelebihan nitrogen bisa menciptakan "gelembung gas mematikan di dalam tubuhnya," lapor Gizmodo.

Okene mengatakan kepada Reuters bahwa dia berdoa kepada Tuhan, dan bahwa penyelamatannya merupakan sebuah keajaiban. Meskipun berpandangan positif, dia mengatakan bahwa peristiwa itu masih menghantuinya. "Ketika saya berada di rumah, kadang-kadang terasa seperti tempat tidur saya sedang tenggelam," katanya. "Saya pikir saya masih di laut. Saya lalu melompat dan saya berteriak."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com