Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bloger Mesir Ditangkap, Kini Tak Hanya Kubu Mursi yang Gusar

Kompas.com - 30/11/2013, 06:04 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber
KAIRO, KOMPAS.com — Pemerintah sementara Mesir tak lagi hanya harus menghadapi kegusaran dari pendukung Presiden terguling Mesir Muhammad Mursi. Kemarahan juga datang dari kalangan sekuler, menyusul pemberlakuan aturan yang melarang segala bentuk demonstrasi per Minggu (24/11/2013).

Larangan langsung memakan "korban", berupa penangkapan sekitar 200 pendukung Mursi, Jumat (29/11/2013). Pendukung Mursi menggelar aksi rutin, sekaligus mempersoalkan penangkapan seorang bloger yang mengingatkan Pemerintah sementara Mesir tentang praktik otokrasi pada era rezim Hosni Mubarak.

Para aktivis menyatakan larangan demonstrasi tersebut munafik. Bagaimana tidak, bila militer pendukung Pemerintah sementara Mesir pada Juli 2013 telah menggunakan aksi demonstrasi massa sebagai alasan untuk menggulingkan Mursi.

Kelompok-kelompok yang menyatakan diri sebagai pendukung demokrasi juga sudah menyatakan kegusaran mereka, Kamis (28/11/2013). Hal ini menyusul penangkapan bloger yang bahkan selama ini dikenal sebagai penentang Mursi, yakni Alaa Abdel Fattah.

Fattah ditangkap ketika menggelar deklarasi terbuka yang mengingatkan Pemerintah sementara Mesir tentang kekuasaan otokratis pada era Presiden Hosni Mubarak. Pada 2011, Mubarak lengser setelah reli demonstrasi yang kemudian dikenal sebagai Revolusi 2011 Mesir.

Pengadilan Mesir, Jumat, menjatuhi Fattah penahanan selama 4 hari. Sumber AFP di pengadilan mengatakan, Fattah dituduh menggelar demonstrasi tak sah, menghasut orang-orang membuat kerusuhan, menutup jalan, serta menyerang polisi dan merebut peralatan komunikasinya.

Jaksa juga telah mengeluarkan surat perintah penahanan, Rabu (27/11/2013), untuk aktivis Ahmed Maher dan kawan-kawannya. Perintah penahanan dikeluarkan untuk demonstrasi pada Selasa (26/11/2013).

Maher yang masih berstatus buron menulis di akun Twitter-nya, Jumat. "Mimpi kami adalah untuk hidup bermartabat. Tetapi tentara, rezim korup Mubarak dan sekutu mereka memerangi (mimpi) itu dengan penangkapan dan penumpasan."

Kelompok hak asasi manusia pun mengecam keras penangkapan terhadap para pengunjuk rasa yang mempersoalkan aturan baru soal pelarangan demonstrasi itu. Federasi Internasional untuk Hak Asasi Manusia, Jumat, mengatakan, telah mengumpulkan dokumentasi tentang penangkapan, penahanan, dan pemukulan terhadap pengunjuk rasa, serta kasus-kasus pelecehan sepanjang berlangsungnya aksi demonstrasi.

Para pengamat tak menutupi kekecewaan mereka atas perkembangan situasi di Mesir, termasuk soal penangkapan Fattah dan Maher. "Alih-alih mengonsolidasikan, masa transisi (penangkapan) itu justru melemahkan. Ditentang bahkan oleh pendukung pemerintah," kata El Amrani Issandr dari Internasional Crisis Group.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com