PBB Terus Upayakan Tambahan Bantuan untuk Korban Haiyan

"Menyediakan penampungan dan membangun kembali kehidupan adalah prioritas utama," kata koordinator bidang kemanusiaan PBB, Luiza Carvalho.

"Banyak yang dibutuhkan warga seusai bencana dan kami meminta bantuan untuk membantu warga bisa kembali berdiri di atas kaki mereka. Keluarga membutuhkan keamanan, tempat berteduh, dan pekerjaan untuk dapat hidup layak," tambah Carvalho.

Sementara itu, juru bicara kantor PBB setempat, Orla Fagan, mengatakan, sejauh ini bantuan donor baru terkumpul 164 juta dollar, atau di bawah separuh target PBB, yaitu 301 juta dollar AS.

"Haiyan menghancurkan kehidupan 14 juta orang dan 1,1 juta rumah di kawasan seluas Portugal. Jadi, 10 dollar per kepala, itu tidak akan cukup," ujar Fagan.

Badan-badan penanggulangan bencana PBB akan meluncurkan permohonan bantuan lagi pada pertengahan Desember.

"Saat itu, sudah ada rencana aksi strategis untuk 12 bulan mendatang yang akan diterapkan bersama upaya Pemerintah Filipina," sambung Fagan.

Menurut perhitungan Organisasi Buruh Internasional (ILO), sebanyak 5,6 juta kehilangan penghidupan mereka, sebagian besar kehilangan seluruh mata pencaharian mereka.

"Sebagian besar dari mereka adalah para nelayan dan petani. Sekitar 1 juta orang adalah sopir, PRT, dan penjaga keamanan," kata Simon Hills dari ILO.

Hills menambahkan, ILO dan Kementerian Tenaga Kerja Filipina sudah menyediakan pekerjaan sementara untuk 17.000 orang yang membersihkan puing-puing bencana, membangun penampungan sementara, dan membangun waduk untuk mencegah banjir.

Sementara itu, para petani membutuhkan bantuan berupa benih, pupuk, dan peralatan pertanian agar mereka bisa menanam padi dan tidak kelaparan tahun depan.

Menurut data Pemerintah Filipina, sapuan topan Haiyan menewaskan sedikitnya 5.598 orang dan 1.759 orang masih dinyatakan hilang. Sebagian besar korban berasal dari Pulau Samar dan Leyte.