Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertukar sejak Lahir, Pria Jepang Dapat Kompensasi

Kompas.com - 29/11/2013, 15:28 WIB

TOKYO, KOMPAS.com — Seorang pria berusia 60 tahun di Jepang yang tertukar sesaat setelah dilahirkan mendapatkan kompensasi dari perusahaan yang mengelola sebuah rumah sakit.

Pria tersebut berasal dari sebuah keluarga kaya, tetapi kemudian dibesarkan oleh keluarga miskin karena tertukar ketika berada di rumah sakit.

Lembaga San-Ikukai, yang mengoperasikan rumah sakit tempat pria tersebut dilahirkan pada Maret 1953, akan membayar kompensasi sebesar 32 juta yen atau sekitar Rp 3,7 miliar.

Petugas rumah sakit melakukan kekeliruan saat dua bayi lahir hampir bersamaan. Perawat menduga pria itu adalah anak laki-laki dari pasangan yang bayinya lahir 13 menit setelah bayi pertama. Demikian diberitakan koran Asahi Shimbun.

"Peristiwa tersebut menyebabkan 'gangguan mental' karena menghilangkan kesempatan bagi pria tersebut untuk mendapatkan pendidikan tinggi karena sebenarnya dia berasal dari keluarga kaya," kata hakim Masatoshi Miyasaka.

Pria itu hanya mengenyam pendidikan hingga bangku sekolah menengah dan sekarang bekerja sebagai pengemudi truk. Kompensasi juga meliputi kerugian yang dialami karena tidak berhubungan dengan keluarganya selama hampir enam dekade.

Sementara itu, bayi laki-laki yang tertukar dengannya mendapatkan pendidikan di sekolah swasta dan universitas terbaik karena dibesarkan dalam keluarga yang berkecukupan.

Peristiwa tertukarnya pria tersebut sejak bayi baru diketahui setelah orangtua biologis pria tersebut meninggal. Anak-anak keluarga yang mampu tersebut menyadari bahwa saudara tertua mereka memiliki wajah yang berbeda dengan anggota keluarga lainnya.

Mereka kemudian mulai menyelidiki catatan yang ada di rumah sakit. Sebuah tes DNA pada 2009 lalu mengonfirmasikan bahwa pria tersebut memiliki hubungan darah dengan anak-anak keluarga tersebut, dan telah tertukar sejak lahir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com