Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Australia Sita 328 Senjata Api dari Sebuah Pertanian

Kompas.com - 28/11/2013, 12:14 WIB
SYDNEY, KOMPAS.com — Kepolisian Australia, Kamis (28/11/2013), menyita sebanyak 328 pucuk senjata api, termasuk senapan serbu militer, bersama dengan lebih dari empat ton amunisi dari sebuah pertanian di dekat kota Monto, Queensland.

Dalam penyitaan senjata dan amunisi terbesar di Australia ini, polisi juga menahan tiga tersangka.

"Tak pelak lagi ini adalah penyitaan senjata api dan amunisi terbesar yang pernah kami lakukan," kata Detektif Jon Wacker.

"Sejumlah senjata memang terdaftar secara legal. Namun, sebagian besar dari senjata itu ilegal, dimodifikasi atau rakitan," tambah Wacker.

Jon Wacker menambahkan, keberadaan 328 senjata api itu memang menjadi peringatan tersendiri. Namun setidaknya, kini senjata-senjata tersebut sudah dijauhkan dari jalanan.

Dari yang disita, terdapat senapan mesin standar militer seperti senjata mesin MP-5 dan senapan serbu AK-47. Disita juga senjata jenis semiotomatis dan pistol.

"Saat ini investigasi masih terlalu dini," kata Wacker.

"Senjata api ini adalah senapan berkaliber tinggi. Jika jatuh ke tangan yang salah, maka senjata ini bisa digunakan untuk kejahatan," tambah dia.

Para tersangka yang ditahan polisi adalah kakak beradik berusia 42 dan 46 tahun, serta ayah mereka yang berusia 69 tahun. Ketiganya dijerat dengan dakwaan memiliki lebih dari 10 senjata api dan akan menjalani sidang perdana pada 18 Desember.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com