Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Pakistan Sebut Direktur CIA Tersangka Pembunuh

Kompas.com - 27/11/2013, 20:45 WIB
ISLAMABAD, KOMPAS.com — Partai Tehreek-e-Insaaf (PTI) pimpinan mantan bintang kriket Pakistan, Imran Khan, Rabu (27/11/2013), menyebut Direktur CIA dan seorang pria yang disebut sebagai kepala CIA di Pakistan sebagai tersangka pembunuhan terkait serangan drone.

PTI sudah menulis surat ke polisi pekan lalu terkait serangan drone AS terhadap sebuah madrasah di distrik Hangu, provinsi Khyber Pakhtunkhwa.

Surat yang ditandatangani sekretaris urusan informasi PTI Shireen Marazi meminta agar kepolisian Hangu menetapkan Direktur CIA John Brennan dan seorang pria yang diyakini sebagai ketua CIA Islamabad sebagai tersangka pembunuhan dan mencoba mengobarkan perang melawan Pakistan.

Sangat jarang seorang agen CIA bisa diidentifikasi publik seperti ini. Kepala CIA Islamabad terpaksa meninggalkan kota itu pada 2010 setelah seorang pejabat Pakistan mengakui nama sang agen sudah bocor.

PTI, yang memimpin pemerintahan koalisi di Khyber Pakhthunkhwa, sudah lama menggelar kampanye anti-operasi drone CIA yang mengincar anggota Taliban dan Al Qaeda di Pakistan.

Khan melontarkan tuduhannya sejak sebuah serangan drone menewaskan seorang pimpinan Taliban Pakistan pada 1 November lalu. Dia menuduh Washington menyabotase upaya perdamaian dengan kelompok-kelompok militan.

Khan mendesak Pemerintah Pakistan agar menahan puluhan truk pengangkut pasokan barang itu pasukan NATO di Afganistan.

Namun, Pemerintah Pakistan agaknya kurang "berselera" dengan agenda politik PTI sehingga membiarkan partai politik itu menjalankan agendanya sendirian.

Beberapa hari lalu, para pendukung PTI bersenjatakan pentungan mendirikan pos-pos pemeriksaan di ruas-ruas jalan Khyber Pakhtunkhwa dan memaksa untuk memeriksa truk-truk perbekalan NATO.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com