Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Setuju Pembangunan 829 Rumah Baru di Tepi Barat

Kompas.com - 25/11/2013, 15:17 WIB
JERUSALEM, KOMPAS.COM - Pemerintah Israel memberikan lampu hijau bagi pembangunan 829 rumah baru di Tepi Barat yang diduduki, kata organisasi pemantau pemukiman Peace Now, Senin (25/11).

"Pembangunan 829 rumah itu telah disetujui oleh sebuah komite militer Israel yang bertanggung jawab atas Tepi Barat," kata Lior Amihai, seorang pejabat Peace Now. "Ini merupakan langkah lain yang mengancam untuk menggagalkan proses perdamaian," kata Amihai kepada kantor berita AFP.

Presiden Palestina, Mahmud Abbas, telah memperingatkan bahwa pembangunan permukiman yang sedang berlangsung oleh Israel di wilayah Palestina akan mengancam masa depan perundingan perdamaian Timur Tengah, yang berada di jalan buntu tiga bulan lebih setelah mereka mulai berunding kembali.

Rumah-rumah baru itu akan dibangun di sebelah utara Yerusalem di permukiman Givat Zeev, Nofei Prat, Shilo, Givat Salit dan Nokdim, kata Amihai .

Langkah terbaru itu terjadi dua minggu setelah Israel mengumumkan rencana terbesar yang pernah ada untuk membangun rumah-rumah pemukim. Israek mengatakan, sekitar 20.000 rumah akan dibangun di Tepi Barat.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membatalkan perintah itu setelah ada tekanan dari Amerika Serikat, yang membawa kedua belah pihak ke meja perundingan pada Juli lalu dan saat Perdana Menteri Israel itu berusaha menghalangi Washington mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran.

Pengumuman itu telah mendorong seluruh tim perunding Palestina mengundurkan diri sebagai protes itu. Namun pengunduran diri itu belum dikabulkan Abbas. Abbas mengatakan kepada AFP pekan lalu bahwa pihaknya berkomitmen mengikuti proses itu sampai jadwal selesai sesuai dengan yang disepakati dengan Washington, yaitu hingga sekitar April tahun depan.

Namun jika pembicaraan itu berakhir tanpa kesepakatan, Palestina telah mengatakan mereka akan menempuh langkah hukum terhadap bangunan ilegal Israel di pengadilan internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com