Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan Narkoba Libatkan Siswa di Sydney

Kompas.com - 25/11/2013, 12:15 WIB
Departemen Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Australia mengatakan, sebuah sindikat kejahatan internasional menggunakan siswa-siswa sekolah menengah di Sydney sebagai penyelundup narkoba. Dua siswa kini terancam dikenai dakwaan pidana.

Pihak berwajib mengatakan, telah menghubungi para orangtua dan pihak kepala sekolah di Sydney barat, di tengah laporan bahwa sejumlah siswa telah dibayar untuk menerima paket dari China.

Para remaja itu dihubungi melalui media sosial atau di sekolah mereka, dan diminta untuk memberitahu alamat rumah mereka dengan imbalan beberapa ratus dollar.

Dua siswa terancam dikenai dakwaan dan lainnya diinterogasi. Baik sekolah negeri maupun sekolah swasta menjadi sasaran.

Direktur Bea Cukai negara bagian New South Wales, Tim Fitzgerald, mengatakan, dari luar paket kiriman itu kelihatan tidak berbahaya.

"Disebutkan bahwa isinya adalah barang-barang yang umum seperti helm sepeda motor, lampu LED dan sepatu. Tapi di dalam barang-barang itu tersembunyi sesuatu seperti ephedrine," kata Fitzgerald.

"Mereka mengatakan kepada para siswa bahwa karena usia, mereka tidak dianggap bertanggung-jawab secara hukum. Padahal itu sama sekali tidak benar. Ada ancaman hukuman 25 tahun. Selain itu ada beberapa konsekuensi lainnya seperti pengaruhnya ketika mendaftar ke universitas, melamar pekerjaan di masa depan, bahkan perjalanan ke luar negeri," tambahnya.

Dijelaskan, salah-satu paket yang dicegat berisi empat kilogram ephedrine, cukup untuk membuat narkoba methamphetamine bernilai sekitar 250 ribu dollar.

Komisaris Polisi NSW Andrew Scipione mengatakan, tidak jelas seberapa luas modus penyelundupan ini sudah dilakukan, tapi yang jelas mengkhawatirkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com