Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesepakatan Buruk dengan Iran Masih Lebih Baik ketimbang Tak Ada Kesepakatan

Kompas.com - 25/11/2013, 11:52 WIB
LONDON, KOMPAS.COM - Kesepakatan bersejarah untuk mengekang program nuklir Iran harus diberikan kesempatan untuk bekerja tetapi niat Teheran harus dipantau dengan skeptisisme mendalam, kata sejumlah koran Inggris, Senin (25/11).

Daily Telegraph berpendapat, kesepakatan itu merupakan opsi terbaik yang tersedia di atas meja tetapi dunia perlu sangat berhati-hati. "Mengingat bahwa ambisi nuklir Iran tidak punya tujuan rasional selain untuk menyediakan opsi bagi para pemimpin kejamnya untuk membangun senjata pamungkas, kita berhak untuk mendekati kesepakatan ini dengan skeptisisme yang mendalam dan hati-hati," kata editorial koran itu.

"Namun menolak kesepakatan tersebut akan berakibat program nuklir Iran diperluas dari bulan ke bulan, sampai saat mengerikan tiba ketika Amerika hanya punya sedikit pilihan selain berperang," tambah koran itu. "Dengan segala pertimbangan, kita akan lebih aman dengan perjanjian pragmatis ini ketimbang tidak ada perjanjian. Namun Barat tidak boleh lengah untuk mengawasinya."

Iran setuju untuk membatasi program nuklirnya selama enam bulan ke depan. Sebagai imbalannya sanksi untuk negara itu dilonggarkan. Itu kesepakatan awal yang dimaksudkan untuk meletakkan dasar bagi perjanjian komprehensif pada akhir tahun ini.

Harian bisnis Financial Times memuji pakta tersebut sebagai "momen bersejarah" dan mengatakan bahwa sebuah solusi damai layak diperjuangkan. "Diplomasi telah menghasilkan sejumlah terobosan," kata editorial koran itu. "Dunia harus memberikan (kesepakatan) yang satu ini kesempatan."

Koran berhaluan kiri Guardian mengatakan, perjanjian itu "bisa dibilang merupakan pencapaian kebijakan luar negeri terbesar dari kepresidenan Barack Obama dan perjanjian yang paling signifikan antara AS dan Iran sejak revolusi Iran. Jika berhasil, hal itu punya kekuatan untuk membentuk kembali Timur Tengah," kata editorial Guardian.

Koran itu juga memuji Catherine Ashton, perwakilan tinggi Uni Eropa untuk urusan luar negeri yang sering difitnah, karena melakukan "kudeta diplomatik terbesar dalam sejarah kebijakan luar negeri Uni Eropa." "Hari Minggu, dia berada di posisi yang tidak biasa karena dihujani pujian. Dia harus tersenyum," kata koran itu.

Namun, Times yang berhaluan moderat menyebut kesepakatan itu sebagai penuh bahaya dan "sangat murah hati" terhadap Iran. "Catatan perilaku masa lalu menunjukkan Tehran akan mengenyampingkan konsesi itu dan kemudian melanjutkan seperti sebelumnya," kata koran  itu. "Hal itu tidak cukup baik."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com