Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supermarket Larang Anak-anak Beli Minuman Berenergi

Kompas.com - 23/11/2013, 15:35 WIB
KOMPAS.com — Sebuah supermarket di Inggris, Morrisons, melarang anak-anak di bawah usia 16 tahun membeli minuman energi kafein tinggi.

Staf di beberapa cabang supermarket akan meminta pelanggan untuk membuktikan usia mereka dengan tanda pengenal. Larangan ini muncul atas kekhawatiran tingginya kandungan kafein dalam minuman berenergi yang mungkin akan berdampak pada kesehatan anak-anak.

Pembatasan berlaku untuk merek tertentu yang memiliki lebih dari 150 mg kafein per liter.

Ini akan memengaruhi penjualan minuman energi Red Bull yang memiliki kafein 320 mg, Monster (338 mg), dan Relentless (320 mg).

Morrisons adalah toko pengecer utama di Inggris yang pertama melarang minuman energi untuk anak di bawah umur.

Juru bicara Morrisons, Claire Johnson, mengatakan, "Kami memahami keprihatinan atas dampak potensial dari minuman energi berkafein tinggi kepada anak muda dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi hal ini."

"Ide buruk"

Uji coba larangan ini akan dilakukan di toko-toko di Glasgow, Dorset, Leeds, Cheshire, Staffordshire, dan Suffolk dengan maksud untuk menerapkannya lebih luas.

Awal bulan ini, sebuah kampanye untuk mendorong pengecer besar untuk menindak penjualan minuman energi untuk anak-anak diluncurkan di Edinburgh.

Penjualan dan promosi minuman kafein tinggi seperti Red Bull sudah dilarang di sekolah-sekolah di daerah itu.

Namun, anak-anak masih dapat dengan mudah membelinya dari supermarket meskipun peringatan pada kaleng menunjukkan bahwa produk itu tidak disarankan untuk dikonsumsi anak-anak.

Harun (17), James (16), dan Will (16) dari Liverpool berpikir bahwa larangan adalah "ide yang buruk."

Berbicara setelah menghabiskan minuman energi mereka, para remaja di London mempertanyakan bagaimana supermarket akan menegakkannya.

Mereka berkata, "Saya pikir itu ide yang buruk. Bagaimana mereka mengawasi itu? Sangat mudah, dengan tanda pengenal palsu. Ini bukan tanggung jawab supermarket. Ini tergantung orangtua untuk memutuskan apakah mereka mengizinkannya atau tidak."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com