Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Bebaskan 29 dari 30 Aktivis Greenpeace

Kompas.com - 22/11/2013, 22:45 WIB
ST PETERSBURG, KOMPAS.com — Pengadilan Rusia di kota St Petersburg, Jumat (22/11/2013), akhirnya membebaskan 29 dari 30 aktivis Greenpeace yang ditahan setelah aksi unjuk rasa di anjungan pengeboran minyak di Laut Arktik dua bulan lalu.

Dengan keputusan pengadilan ini, tinggal seorang aktivis Australia yang masih ditahan hingga Februari mendatang.

Keputusan pengadilan ini terbit setelah Mahkamah Maritim Internasional di Hamburg, Jerman, memerintahkan Rusia untuk melepaskan kapal Arctic Sunrise dan semua awaknya dengan uang jaminan sebesar 4,9 juta dollar AS.

Mahkamah Maritim juga memerintahkan Pemerintah Rusia mengizinkan para aktivis itu untuk meninggalkan negeri tersebut setelah jaminan diterima.

Kapten kapal Greenpeace asal Amerika Serikat, Peter Wilcox, ada di antara 15 aktivis tersisa yang dibebaskan pada Jumat.

Yang juga dibebaskan adalah lima aktivis asal Inggris, yaitu jurnalis Kieron Bryan, petugas komunikasi Alexandra Harris, aktivis Anthony Perret, juru mesin Iain Rogers, dan koordinator logistik Frank Hewetson.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Rusia tak berminat untuk memperuncing suasana yang telah membuat negerinya mendapat kecaman dari sejumlah negara Eropa.

"Saya ingin menegaskan bahwa para pemimpin politik Rusia tidak memiliki keinginan untuk ikut campur dalam proses ini," ujar Putin kepada wartawan.

"Kami tak bisa mencampuri proses hukum kasus ini. Saya tak ingin memperburuk situasi atau menahan seseorang," tambah dia.

Berbicara dalam jumpa pers bersama Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, Putin menanggapi pertanyaan soal kemungkinan aktivis Turki, Gizem Akhan, pulang ke negaranya bersama Erdogan.

"Dia (Erdogan) datang bersama istrinya. Lalu siapa yang akan dibawanya pulang?" ujar Putin.

Awal pekan ini, Rusia sudah membebaskan 11 aktivis dengan uang jaminan, termasuk aktivis Finlandia, Sini Saarela, yang memanjat anjungan pengeboran minyak milik perusahaan raksasa Gazprom itu.

Meski dibebaskan dari tahanan, para aktivis itu masih terjerat dakwaan melakukan holiganisme dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara. Sejauh ini, belum jelas apakah para aktivis itu diizinkan meninggalkan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com