Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi "Hidup Lagi" Saat Hendak Dikremasi

Kompas.com - 21/11/2013, 12:27 WIB
BEIJING, KOMPAS.com — Seorang bayi laki-laki di China, yang telah dinyatakan meninggal, lolos dari proses dikremasi hidup-hidup ketika dia mulai menangis di rumah duka, lapor media negara itu, Kamis (21/11/2013).

Orangtua dari anak laki-laki berusia kurang dari satu bulan yang sakit kritis itu telah setuju untuk mengakhiri pengobatannya di rumah sakit anak milik Provinsi Anhui di China timur, kata sumber di rumah sakit tersebut kepada kantor berita Xinhua.

Sebuah sertifikat kematian diterbitkan sebelum bayi itu dikirim ke rumah duka di Hefei, ibu kota provinsi itu. Namun, staf di sana terkejut ketika ada suara tangisan pada hari Rabu.

Tidak jelas sudah berapa lama bayi itu berada di rumah duka, atau kapan kremasi sedianya hendak dilakukan.

Kemudian bayi tersebut dikirim kembali ke rumah sakit, lapor beberapa media, termasuk Beijing News, hari Kamis. "Karena bayi itu masih memiliki tanda-tanda kehidupan, kami terus memberinya transfusi untuk mempertahankan hidupnya demi alasan kemanusiaan," kata seorang anggota staf rumah sakit kepada Xinhua.

Bayi tersebut lahir dengan "kegagalan sistem pernapasan bawaan", kata laporan itu.

Bayi itu mendapat perawatan di rumah sakit itu pada Rabu malam, kata sejumlah laporan.

Kantor berita Xinhua mengatakan, seorang dokter telah diskors, seorang perawat di-PHK, dan penyelidikan sedang diluncurkan terkait insiden tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com