Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malala Terima Penghargaan Sakharov dari Uni Eropa

Kompas.com - 20/11/2013, 20:10 WIB
STRASBOURG, KOMPAS.com — Setelah menjadi salah satu nominator hadiah Nobel Perdamaian, aktivis remaja, Malala Yousafzai, Rabu (20/11/2013), menerima penghargaan Sakharov dari Parlemen Uni Eropa.

Penghargaan prestisius yang diberikan di markas Parlemen UE di kota Strarbourg, Perancis, ini menjadi bukti pengakuan UE atas upaya Malala memperjuangkan hak mendapatkan pendidikan bagi anak-anak.

Tepuk tangan meriah terdengar ketika nama Malala diumumkan sebagai peraih penghargaan bergengsi itu. Presiden Parlemen Eropa Martin Schulz memuji ramaja 16 tahun itu sebagai seorang pahlawan dan perempuan luar biasa.

"Anda memberi harapan bagi jutaan orang di dunia," kata Schulz.

Malala, yang mengenakan pakaian berwarna jingga dan didampingi ayahnya Ziauddin, menjadi orang ke-25 yang meraih penghargaan Sakharov. Upacara penganugerahan sendiri digelar bertepatan dengan Hari Anak-anak Sedunia dan dihadiri 21 tokoh yang pernah menerima penghargaan ini.

Para tokoh ternama yang pernah menerima penghargaan Sakharov ini antara lain pejuang anti-apartheid Afrika Selatan, Nelson Mandela, dan mantan Sekjen PBB, Kofi Annan.

Dalam sambutannya usai menerima penghargaan, Malala menyampaikan suara 57 juta anak-anak di seluruh dunia yang tak memiliki akses ke pendidikan. Dia menekankan masih banyaknya anak perempuan yang tak mendapat pendidikan layak karena pernikahan paksa, penjualan manusia, kemiskinan, dan kekerasan seksual.

"Anak-anak tak menginginkan iPhone, XBox, atau cokelat. Mereka hanya menginginkan buku dan pena," kata Malala.

Pemerintah di seluruh dunia, lanjut Malala, harus memangkas anggaran militer dan menginvestasikan uangnya untuk menciptakan negara dengan rakyat yang berbakat, terdidik, dan memiliki keahlian.

"Masih ada harapan karena kita semua di sini bersatu bersama untuk membantu anak-anak tak berdosa keluar dari masalah," tambah dia.

Sementara itu, Martin Schulz menyebut Malala sebagai simbol "perlawanan terhadap fanatisme" dan memuji ayah Malala karena mendorong putrinya berjuang membela hak anak-anak perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com