Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Bom Incar Permukiman Syiah di Baghdad, 29 Tewas

Kompas.com - 20/11/2013, 17:28 WIB
BAGHDAD, KOMPAS.com - Serangkaian serangan, sebagian besar menggunakan bom mobil, mengguncang kawasan Syiah di kota Baghdad, Irak, sepanjang Rabu (20/11/2013), menewaskan sedikitnya 28 orang dan melukai 70 orang lainnya.

Sedikitnya delapan ledakan, termasuk tujuh bom mobil, terjadi di kawasan berpenduduk Syiah di ibu kota Irak itu yang dimulai sejak pukul 7.30 waktu setempat atau pukul 11.30 WIB.

Serangkaian serangan ini menyusul serangan serupa pada Minggu (17/11) malam yang menewaskan 21 orang dan menambah jumlah korban tewas sepanjang November menjadi 300 orang.

Serangan sepanjang Rabu ini terjadi mulai dari kawasan bisnis Karrada, lalu di permukiman Syiah di distrik Shaab, hingga ke salah satu distrik tertua Baghdad, Sadriyah.

Ledakan di Karrada terjadi di dekat sebuah agen penjualan mobil tepat di saat warga Syiah memperingati  kematian salah seorang tokoh Syiah, Imam Hussein.

"Kami sedang memasak dan membagikan makanan dalam rangka memperingati kematian Imam Hussein," kata Ahmed Abu Ali, seorang karyawan agen penjual mobil Al-Baldawi.

"Banyak orang berkumpul di toko mobil dan tiba-tiba sebuah mobil meledak sekitar 20 meter dari toko," sambung Abu Ali.

"Meski mereka meledakkan kami dan berusaha menghentikan kami, kami tak akan berhenti memperingati wafatnya Imam Hussein," sambung pria berusia 40 tahun itu.

Sejauh ini belum ada satu kelompokpun yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom mobil itu. Namun, model serangan seperti ini kerap dilakukan kelompok militan yang terkait Al-Qaeda.

Serangan juga terjadi di kawasan yang biasanya damai, di kota Sulaimaniyah, di kawasan Kurdi. Sekelompok orang bersenjata membunuh kepala satuan pengamanan presiden Jalal Talabani.

"Tiga penyerang menerobos kediaman Kolonel Sarwat Rashid dan menembak kepalanya tiga kali di depan istrinya," demikian juru bicara kepolisian setempat.

Selama setahun terakhir Talabani berada di Jerman untuk menjalani pemulihan dari stroke yang dideritanya. Sebenarnya, Rashid dijadwalkan meninggalkan Sulaimaniyah dan menyusul Talabani yang sudah dikawalnya sejak 1994.

Serangkaian serangan berdarah ini dikhawatirkan akan terus meningkat menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan digelar pada 30 April 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com