Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Bom Kedubes Iran Jadi 22 Tewas dan 146 Terluka

Kompas.com - 19/11/2013, 18:15 WIB
BEIRUT, KOMPAS.com — Korban ledakan dua bom di luar Kedubes Iran di Beirut, Lebanon, Selasa (19/11/2013), kini menjadi 22 orang tewas dan hampir 150 orang terluka.

Kedua bom itu meledak persis di seberang gedung kedutaan berlantai sembilan yang terletak di pinggiran kota Beirut sebelah selatan itu.

Serangan bom ini merupakan insiden terbaru di wilayah yang menjadi basis kelompok Hezbollah, yang mengirimkan ribuan pejuangnya untuk membantu pasukan rezim Suriah melawan pasukan pemberontak.

Pemerintah Damaskus langsung bereaksi dengan mengecam insiden bom ganda itu.

"Pemerintah Suriah mengecam serangan teroris di luar Kedubes Iran di Beirut," demikian stasiun televisi Pemerintah Suriah.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Lebanon Ali Hassan Khalil mengatakan, jumlah korban tercatat 22 orang tewas dan 146 orang terluka. Namun, Khalil memperingatkan, jumlah korban sangat mungkin bertambah.

Di antara korban tewas, salah seorangnya adalah Sheikh Ibrahim Hassan, staf kebudayaan Kedubes Iran di Beirut.

Tewasnya Ibrahim Hassan dibenarkan televisi Pemerintah Iran dan kantor berita resmi IRNA. Kedua media Pemerintah Iran itu menambahkan, Ibrahim adalah ulama Syiah level menengah di negerinya.

Sementara itu, Duta Besar Iran Ghazanfar Rokn-Abadi mengatakan, semua staf di dalam gedung kedubes semuanya lolos dari maut.

"Semua staf kedutaan di dalam gedung dalam kondisi selamat," ujar Ghafanzar seperti dikutip kantor berita Mehr.

Terkait penyebab ledakan itu, seorang sumber keamanan Pemerintah Lebanon yang tak ingin namanya disebut memastikan insiden itu melibatkan dua bom.

"Keterangan awal yang kami kumpulkan mengarah pada sebuah sepeda motor yang meledak disusul sebuah mobil yang meledak 30 meter dari ledakan pertama, yang langsung menewaskan 15 orang," ujar sumber itu.

"Kami belum bisa memastikan apakah insiden ini adalah aksi bom bunuh diri atau bom diledakkan dari jarak jauh," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com