Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanksi untuk Iran Punya Dampak Meluas

Kompas.com - 17/11/2013, 03:53 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com -Duta Besar Jerman untuk Teheran Michael Freiherr von Ungern-Sternberg mengatakan sanksi-sanksi terhadap Iran berdampak meluas juga merusak kepentingan-kepentingan negaranya. Warta IRNA pada Sabtu (16/11/2013) mengemukakan hal itu. Sternberg menekankan bahwa hubungan dagang antara Iran dan Jerman akan segera sampai ke jalur lama ketika sanksi-sanksi mereda atau dihapus.

Dia mencatat bahwa sanksi-sanksi itu tidak hanya melukai Iran tetapi juga Jerman. Ia pun menambahkan dirinya tidak senang dengan kecenderungan penurunan bursa perdagangan yang saling menguntungkan.

Menurut Sternberg, Jerman mengekspor barang ke Iran senilai 1.200 juta euro selama semester pertama 2013. Sebaliknya, Jerman mengimpor senilai 175 juta euro komoditas dari Iran. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 25 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Mengomentari putaran terakhir perundingan nuklir antara Iran dan 5+1, dia mengatakan, meskipun terdapat beberapa perbedaan pendapat, negosiasi menunjukkan kemajuan nyata.

Dia selanjutnya mencatat bahwa pembicaraan-pembicaraan sejauh ini berkecenderungan positif dan mengatakan bahwa dia optimistis mengenai hasil dari perundingan.

Diminta untuk mengomentari hambatan yang paling penting dalam pembicaraan, ia mengatakan masyarakat internasional ingin memastikan tentang tujuan program nuklir non-militer Iran dan yang akan dicapai hanya melalui membangun kepercayaan.

Utusan kemudian menyambut solusi diplomatik Jerman dan dialog untuk menyelesaikan masalah serta mengatakan negaranyanya menyambut pembentukan hubungan antara Teheran dan Washington.

Dia percaya bahwa kontak-kontak tersebut antara Iran dan AS harus terjadi dan diberbagai tingkat, tidak hanya di tingkat menteri luar negeri.

Duta Besar Jerman juga menyoroti peran kunci Iran dalam penyelesaian krisis di Suriah serta menekankan pentingnya diplomasi untuk mengakhiri situasi sekarang di negara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com