Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersedia Rp 110 M untuk Informasi Pelaku Serangan Benghazi

Kompas.com - 16/11/2013, 03:46 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber
WASHINGTON, KOMPAS.com — Hadian 10 juta dollar AS atau setara Rp 110 miliar disediakan bagi siapa pun yang bisa melacak pelaku serangan ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di Benghazi, Libya. Insiden itu menewaskan Duta Besar Amerika untuk Libya dan tiga diplomat lain Amerika.

"Sejak Januari tahun ini, tersedia hadiah 10 juta dollar AS, untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau pemberian hukuman bagi pelaku serangan di Benghazi pada September 2012 itu," ujar pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Jumat (15/11/2013).

Hadiah tersebut tidak langsung diumumkan, kata pernyataan itu, dengan alasan keamanan dan kepekaan penyelidikan atas insiden tersebut. "Kami berkomitmen membawa pelaku ke pengadilan. Kami menggunakan semua alat yang tepat untuk mewujudkannya."

Amerika memiliki mekanisme pemberian hadiah semacam ini dalam wadah bernama Rewards for Justice (RFJ). Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan, pemanfaatan mekanisme RFJ tidak mensyaratkan selalu ada publikasi.

Sekelompok pasukan bersenjata menyerbu misi Amerika di timur Benghazi pada 11 September 2012. Kantor perwakilan CIA juga diserang dengan mortir dan roket. Duta Besar Amerika untuk Libya, Chris Stevens, tewas bersama tiga staf diplomatik yang menyertainya, yakni Sean Smith, Glen Doherty, dan Tyrone Woods.

Stevens merupakan diplomat pertama Amerika yang tewas saat bertugas, dalam tiga dekade terakhir. Diduga serangan itu terkait dengan reaksi atas pemutaran film anti-Muslim yang diputar di Amerika dan memicu gelombang protes dari Timur Tengah.

Sampai saat ini belum ada satu pun pelaku yang tertangkap. Selain Biro Investigasi Federal AS (FBI), penyelidikan dilakukan pula oleh otoritas keamanan Libya.

Serangan tersebut turut mengguncang Pemilu Presiden Amerika pada 2012. Kubu Republik menjadikannya isu untuk menyerang Barack Obama yang diusung Partai Demokrat untuk periode kedua. Sampai hari ini, kubu Republik masih yakin ada konspirasi Pemerintah Amerika Serikat di balik serangan di Benghazi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com