Serangan Bom dalam Perayaan Ashura di Irak, 39 Tewas

Pertumpahan darah itu terjadi di saat puluhan ribu peziarah, termasuk peziarah dari luar negeri, memasuki kota Karbala untuk merayakan puncak ritual Ashura.

Pelaku bom bunuh diri beraksi di kawasan berpenduduk mayoritas Syiah di provinsi Diyala, sebelah utara Baghdad, menewaskan 30 orang dan melukai 65 orang lainnyan. Ini adalah serangan ketiga dengan sasaran umat Syiah sepanjang hari ini.

Sebelumnya, sebuah serangan bom yang terkordinasi terjadi di kota Hafriyah, sebelah selatan Baghdan, yang menewaskan sembilan orang. Sementara dua buah bom meledak di kota minyak Kirkuk, mencederai lima orang.

Diperkirakan sekitar dua juta orang berkumpul di Karbala, tempat makam Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad, yang tewas di tangan tentara kalifah Yazin pada 680 AD, di puncak perpecahan agama Islam.

Untuk memperingati peristiwa bersejarah itu, umat Syiah membanjiri makam Imam Hussein, lalu memukuli kepala, dada dan bahkan melukai diri sendiri sebagai lambang penyesalan karena mereka gagal melindungi sang Imam.

Di masa pemerintahan Saddam Hussein, pemerintah Irak melarang perayaan Ashura dan ritual Arbaeen, hingga Saddam digulingkan invasi AS pada 2003.

Umat Syiah mencakup 15 persen dari seluruh umat Islam dunia. Mereka banyak mendiami Irak, Iran dan Bahrain. Komunitas Syiah yang cukup besar juga ditemukan di Afganistan, Lebanon, Oman, Pakistan, Arab Saudi, Suriah, dan Yaman.