"Kami sudah menerima surat dari pemerintah Turki yang meminta perpanjang penempatan rudal Patriot di perbatasan," ujar seorang pejabat NATO yang tak ingin disebutkan namanya.
"NATO secara reguler memantau situasi dan implementasi penempatan Patriot. Sangat jelas bahwa risiko dan ancaman terhadap wilayah Turki tetap serius," tambah pejabat itu.
Penempatan rudal Patriot itu dilakukan memenuhi permintaan Turki setelah sebuah mortar yang ditembakkan dari wilayah Suriah jatuh di kota perbatasan Akcakale dan menewaskan lima warga sipil, pada Oktober tahun lalu.
Sejak serangan itu, Turki selalu melakukan serangan balasan untuk setiap peluru Suriah yang jatuh di wilayahnya. Kondisi ini menambah tegang situasi di perbatasan sepanjang 910 kilometer itu.
NATO kemudian menempatkan enam unit baterai rudal Patriot yang dioperasikan pasukan Belanda, Jerman dan Amerika Serikat. Rudal-rudal itu ditempatkan di kota Adana, Kahramanmaras, dan Gaziantep.
"Sekutu menunjukkan komitmen kuat untuk melindungi dan mempertahankan Turki," kata pejabat NATO.
"Perpanjangan misi ini semakin menunjukkan tekad NATO untuk menangkal ancaman terhadap Turki, menunjukkan dan memastikan sekali lagi solidaritas NATO untuk Turki," tambah dia.
Sebelumnya NATO menyetujui pengerahan rudal Patriot pada Desember, untuk menghilangkan ancaman serangan rudal balistik Suriah terhadap Turki. Namun, para sekutu Suriah, Iran dan Rusia, menentang penempatan rudal Patriot itu karena dianggap berpotensi memicu konflik regional dan menyeret NATO ke dalam konflik itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.