Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Mesti Bantu Filipina walau Ada Sengketa Wilayah

Kompas.com - 12/11/2013, 13:22 WIB
BEIJING, KOMPAS.COM — China harus mengesampingkan sengketa wilayahnya dengan Filipina dalam membantu para korban topan Haiyan. Demikian kata media yang dikelola pemerintah China, Selasa (12/11/2013). Tindakan membantu Filipina, kata pihak media, merupakan kepentingan terbaik Beijing.

Kedua negara terlibat dalam sengketa lama terkait sejumlah pulau di lokasi strategis di Laut China Selatan. Beijing mengklaim hampir keseluruhan kawasan itu dan Manila mengatakan kapal-kapal China sejak tahun lalu telah menduduki Scarborough Shoal, lokasi yang diklaim Filipina.

China berencana akan memberikan bantuan sebesar 100.000 dollar AS (atau setara Rp 1,1 miliar) kepada Filipina. Demikian pengumuman Kementerian Luar Negeri China, Senin kemarin. Terkait pengumuan itu, harian yang dikelola negara, Global Times, mengatakan dalam editorialnya pada Selasa bahwa masalah teritorial seharusnya tidak memengaruhi keputusan tersebut.

"Adalah suatu keharusan untuk membantu korban topan di Filipina," kata surat kabar itu, yang dekat dengan partai Komunis yang berkuasa.

Namun, koran tersebut menambahkan, "Citra internasional China sangat vital bagi kepentingannya. Jika mengabaikan Manila kali ini, China akan menderita kerugian besar."

"Bantuan bagi korban topan merupakan jenis bantuan kemanusiaan, yang sama sekali berbeda dari bantuan luar negeri pada masa lalu yang dibuat berdasarkan kekhawatiran geopolitik," kata koran itu.

Ledakan ekonomi China selama beberapa dekade telah membuat negara itu menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia. Namun, Beijing telah lama dituduh menggunakan perdagangan dan bantuan lebih untuk agendanya sendiri, khususnya di Afrika, di mana pengaruhnya telah meroket dalam beberapa tahun terakhir, dan juga di banyak negara Asia Tenggara.

China mengatakan dirinya terbuka untuk hubungan persahabatan.

Bukan hanya China dan Filipina, sejumlah negara lain juga punya klaim yang tumpang tindih atas wilayah di Laut China Selatan. Ketegangan telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir setelah Manila dan Hanoi menuduh Beijing meningkatkan agresivitasnya di kawasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com