Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RD Kongo dan Pemberontak Teken Perjanjian Damai

Kompas.com - 11/11/2013, 22:14 WIB
KAMPALA, KOMPAS.com - Pemerintah Republik Demokratik Kongo dan pemberontak M23 , Senin (11/11/2013), dijadwalkan menandatangani kesepakatan damai untuk mengakhiri konflik paling serius yang terjadi di negeri itu dalam satu dekade terakhir.

Perjanjian damai itu menurut rencana akan ditandatangani di Entebbe, dekat ibu kota Uganda, Kampala, sekitar pukul 18.00 waktu setempat atau pukul 22.00 WIB.

Dalam perjanjian damai itu termasuk pemberian amnesti untuk para anggota M23 terkait pemberontakan mereka. Namun, bagi anggota M23 yang melakukan tindakan kejahatan tetap menjalani proses hukum.

Isu lain yang juga terdapat dalam perjanjian damai itu adalah reintegrasi para pemberontak ke dalam angkatan darat RD Kongo.

"Kami sudah mengatakan perjanjian itu haruslah adalah dokumen yang mengakhiri pemberontakan, bukan menyelesaikan masalah antara RD Kongo, Rwanda, dan Uganda," kata seorang diplomat senior.

"Untuk tindakan memberontak, pemerintah RD Kongo siap memberi amnesti. Namun, tak ada amnesti untuk kejahatan perang yang besar," tambah diplomat itu.

Selain itu, hampir pasti pemimpin M23 Kolonel Sultani Makenga tak akan mendapatkan amnesti. Saat ini Makenga berada di tangan militer Uganda setelah kabur dari RD Kongo.

Menyerahkan Makenga dan M23 merupakan kemenangan besar bagi pemerintah RD Kongo yang berjuang menegakkan aturan di negerinya, khususnya di wilayah timur yang menjadi pusat pemberontakan.

Meski pemberontak M23 menyerah, namun sejumlah pengamat pesimistis perdamaian akan langgeng di kawasan yang hancur akibat konflik bersenjata selama dua dekade itu.

"Saya kira tak ada sejarahnya di RD Kongo masalah seperti ini akan benar-benar terselesaikan," kata Brian Dlamini, analis risiko untuk Bank Perdagangan Rand di Afrika Selatan.

"RD Kongo adalah negara dengan banyak negara di dalamnya," tambah Dlamini.

Pemerintah Kinshasa selalu kesulitan menanamkan kekuasaannya di seluruh penjuru salah satu negeri terbesar di Afrika itu.
Tak adanya infrastruktur jalan antara ibu kota Kinshaha dan Goma, kota utama di timur menambah rumit masalah di RD Kongo.

Selain itu, persaingan politik dan kekuasaan regional sangat mungkin mengganggu perdamaian yang rapuh ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com