Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Bajak Laut Beraksi Lagi di Selat Malaka!

Kompas.com - 11/11/2013, 17:53 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Insiden perompakan kapal tanker di Selat Malaka pada Kamis (7/11/2013) menjadi penanda para bajak laut beraksi lagi situ. Warta AP pada Senin (11/11/2013) menunjukkan catatan Badan Informasi Energi AS (EIA) dan Biro Maritim Internasional (IBM) ihwal pentingnya Selat Malaka berikut meruyaknya perompakan di situ.

Badan energi itu menyebutkan Selat Malaka adalah penghubung penting Samudera Hindia, Laut China Selatan, dan Samudera Pasifik. Tak cuma itu, Selat Malaka adalah satu dari dua titik pertemuan strategis untuk perdagangan minyak bumi dengan Selat Hormuz di Teluk Persia.

Selat Malaka adalah rute laut terpendek yang menghubungkan Timur Tengah dan Asia. Setiap harinya, Selat Malaka menjadi jalur pengangkutan 15,2 juta barrel BBM. Angka rata-rata itu diperoleh dari penghitungan sejak 2011. "Sekitar 90 persen dari jumlah tersebut adalah minyak mentah," kata EIA.

Sementara itu, catatan IMB menunjukkan kalau korban perompakan di Selat Malaka sejak setahun silam adalah kapal penangkap ikan.

Menurun

IMB menambahkan pembajakan kapal tanker pada 7 November 2013 itu mengikuti insiden pembajakan pada 10 Oktober 2013. Kala itu, sebuah kapal tanker menjadi korban pembajakan di Pulau Aur di Laut China Selatan. Lokasi pembajakan 67 mil dari timur laut Singapura.

Para perompak menguras isi kapal tanker itu. Kemudian, mereka meninggalkan kapal begitu saja pada 15 Oktober 2013.

Pada bagian selanjutnya, catatan Perjanjian Kerja Sama Regional untuk Perlawanan Pembajakan dan Perampokan Bersenjata terhadap Kapal-kapal di Asia menunjukkan kalau kapal Danai 4 yang membawa BBM dari Singapura ke Vietnam kehilangan kontak dengan pemiliknya di wilayah tersebut pada 10 Oktober 2013.

Tahun ini, ada 206 laporan perompakan di seluruh dunia. Dari jumlah itu, terang IMB, 11 di antaranya adalah pembajakan.

Selanjutnya, pada sembilan bulan pertama 2013 terjadi 188 serangan terhadap kapal-kapal di seluruh dunia. Sejatinya, angka ini susut dari posisi 233 laporan pada periode sama 2012. "Pelaku penyerangan bersenjata asal Indonesia meningkat jumlahnya," kata IMB dalam lamannya pada 17 Oktober 2013.

news.com.au Bajak laut Somalia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com