Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Moskwa Gelar Unjuk Rasa Anti-Imigran

Kompas.com - 04/11/2013, 21:32 WIB
MOSKWA, KOMPAS.com - Sekitar 10.000 orang warga Rusia melakukan aksi unjuk rasa tahunan di Moskwa, Senin (4/11/2013), untuk melampiaskan kemarahan terharap para imigran Muslim yang belum lama ini dianggap sebagai pemicu kekerasan.

"Hari ini sebuah masjid, besok jihad," demikian isi salah satu spanduk yang dibawa para pengunjuk rasa.

"Kami di sini sebagai warga Rusia, sebagai etnik Slavia," ujar seorang pemuda yang enggan disebutkan namanya sambil melilitkan selendang hitam di wajahnya.

Kepolisian Moskwa mengizinkan hingga 15.000 orang ambil bagian dalam unjuk rasa yang mempertontonkan nasionalisme bangsa Slavia yang dimeriahkan dengan penampilan Kolovart, sebuah grup musik rock yang mengusung tema supremasi kulit putih dalam lagu-lagunya, memuja Hitler, dan menyerukan penghancuran untuk etnis lain.

Aksi yang disebut sebagai "Aksi Rusia" yang bertepatan dengan hari libur baru "Hari Persatuan" yang memperingati lepasnya Polandia dari kekuasaan Rusia pada 1612, dalam tahun-tahun sebelumnya selalu diwarnai dengan aksi kekerasan terhadap etnis minoritas dan warga asing yang bekerja di Moskwa.

Ketegangan etnis terus terjadi di Moskwa dan kota-kota besar Rusia lainnya berbarengan dengan arus pekerja migran dari kawasan-kawasan Muslim yang miskin di Kaukasus dan Asia Tengah.

Ketegangan semakin memuncak pada 13 Oktober ketika ribuah orang menyerukan "Rusia untuk bangsa Rusia" dan kerusuhan neo-Nazi di distrik Biryulyovo menyusul pembunuhan seorang pemuda Moskwa.

Cara untuk mengurangi arus mingrasi dari kawasan berpenduduk Muslim ini bahkan menjadi bahan "jualan" kampanye pemilihan wali kota Moskwa yang digelar pada September lalu.

Dalam pemilihan itu terpilih Sergei Sobyanin, yang adalah sekutu dekat Presiden Vladimir Putin. Sobyanin dikenal sebagai seorang nasionalis Rusia yang kerap hadir dalam aksi-aksi unjuk rasa anti-imigran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com