Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter dan Perawat Ikut Siksa Tahanan Militer AS

Kompas.com - 04/11/2013, 19:08 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Para dokter dan perawat yang bekerja di bawah militer Amerika Serikat terlibat dalam penyiksaan tersangka teroris, menurut sebuah laporan independen di AS.

Studi trsebut menyebutkan para staf medis membantu merancang dan berpartisipasi dalam 'penyiksaan dan perlakuan kejam, tidak berperikemanusiaan' terhadap tahanan.  Laporan itu disusun oleh sebuah panel independen yang terdiri dari pakar militer, kesehatan, etika dan pakar hukum.

Studi selama dua tahun itu dilakukan Institute of Medicine dan Yayasan Open Society yang didanai oleh George Soros.

Laporan menyebutkan perlakuan kejam dimulai di penjara Amerika di Afghanistan, Teluk Guantamo di Kuba, dan tahanan rahasia CIA setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.

Salah seorang penulis laporan, Leonard Rubenstein, mengatakan kepada program Newsday BBC bahwa studi mengungkap "warisan penyiksaan dan perlakukan kejam tahanan di Guantanamo dan tempat lain dalam komunitas medis."

"Apa yang kami temukan adalah departemen pertahanan dan CIA merubah standar etika untuk memfasilitasi keikutsertaan tenaga kesehatan profesional dalam perlakuan kejam tahanan. Dan tindakan itu masih terjadi," kata Rubenstein.

Baik badan intelijen CIA dan Pentagon menyanggah temuan dalam laporan itu.

Disuap paksa

Sejumlah praktek seperti waterboarding atau menenggelamkan kepala tahanan telah dilarang, namun tenaga medis masih diminta untuk melakukan suap paksa tahanan termasuk mereka yang mendekam di Guantanamo.

"Satu (contoh) adalah penggunaan dokter untuk menyuap paksa tahanan dan menggunakan kursi yang mengikat (tahanan) dan cara itu melanggar kode etik dalam Asosiasi Medis Dunia dan kelompok medis Amerika," kata Rubenstein dari pusat hak asasi dan kesehatan masyarakat Universitas John Hopkins.

Sejumlah tahanan menggambarkan suap paksa sangat sakit dan menyebabkan mereka muntah.

"Mereja juga terlibat dalam interogasi dan tenaga kesehatan mencari sisi lemah (tahanan) yang dapat dieksploitasi," tambahnya.

Pejabat CIA, Dean Boyd, mengatakan laporan itu "mengancung ketidakakuratan serius dan kesalahan dalam kesimpulan."

Sementara juru bicara Pentagon menggambarkan para dokter dan perawat di Guantanamo sebagai tenaga profesional.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com