Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Curigai Hadiah dan Gadget Pemberian Rusia

Kompas.com - 31/10/2013, 04:56 WIB
Pieter P Gero

Penulis

BRUSSELS, KOMPAS.com — Komisi Eropa, Rabu (30/10/2013), menyatakan, tengah memeriksa hadiah dan gadget dari Rusia, yang diterima delegasi Uni Eropa dalam pertemuan tingkat tinggi G-20 di Moskwa, Rusia, pada bulan lalu. Pemeriksaan terkait dengan risiko keamanan.

Kantor berita AFP melaporkan pemeriksaan ini dilakukan karena ada pandangan bahwa Rusia memberikan hadiah berupa USB flashdisk dan gadget tersebut untuk digunakan para delegasi, dan bisa membocorkan informasi sensitif ke pihak Rusia.

"Temuan kami sampai saat ini, berdasarkan analisis perangkat keras dan perangkat lunak, tidak hanya semata masalah keamanan serius," ujar Juru Bicara Komisi Eropa Frederic Vincent. "Sejauh ini terlalu awal untuk mengatakan bahwa hadiah yang ada tersebut sepenuhnya bersih," ujar dia.

Penyelidikan masih terus dilakukan. "Sebagaimana ketentuan dalam Uni Eropa, pejabat yang bepergian disarankan untuk tidak menggunakan peralatan eksternal (material teknis)," tambahnya.

Pekan lalu muncul laporan, Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat menyadap telepon genggam Kanselir Jerman Angela Merkel selama beberapa tahun ini. Tuduhan penyadapan telepon ini kemudian berkembang dan mengganggu hubungan kedua pihak.

Komisioner Kehakiman Uni Eropa Viviane Reding meminta agar "teman dan rekan untuk tidak saling memata-matai". Dia kemudian mengingatkan Washington untuk memperbaiki kepercayaan jika menginginkan perundingan menuju perjanjian perdagangan bebas trans-atlantik bisa segar kembali.

Moskwa dan begitu juga Beijing sejak lama dituduh melakukan aksi mata-mata yang ekstensif pada negara-negara Barat. Presiden Rusia Vladimir Putin adalah bekas agen intelijen KGB di era Uni Soviet yang ditakuti. Dia kini memimpin biro intelijen pengganti KGB, yakni FSB.

Di Moskwa, tanggapan datang dari juru bicara Kremlin Dmitri Peskov. "Tidak diragukan, ini adalah upaya mengalihkan perhatian dari problem nyata antara Washington dan Eropa agar tidak menjadi perhatian lagi," ujar dia kepada kantor berita Ria Novosti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com