Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Komunis Filipina Serang Peternakan, Bantai 50 Ekor Babi

Kompas.com - 30/10/2013, 21:53 WIB
MANILA, KOMPAS.com — Pasukan pemberontak komunis Filipina yang memerangi pemerintah selama beberapa dekade membantai puluhan ekor babi di sebuah peternakan di wilayah selatan Filipina.

Sekitar 50 pejuang Tentara Rakyat Baru (NPA) menyerang sebuah peternakan babi di kota Libona, di Pulau Mindanao. Demikian penjelasan juru bicara militer Filipina, Kapten Christian Uy, Rabu (30/10/2013).

"Mereka membakar dan membacok puluhan ekor babi di peternakan itu. Sedikitnya, 50 ekor babi mati dan puluhan lainnya terluka dan kini dirawat dokter hewan," kata Christian.

Christian menambahkan, alasan serangan itu diduga karena peternakan babi itu tidak bisa memenuhi kebutuhan para pemberontak itu.

Para pemberontak komunis ini kerap memeras para pemilik usaha di pedesaan seperti para pemilik peternakan dan perkebunan.

"Mereka melihat bahwa aset penduduk adalah ternak babi. Jadi, itulah yang mereka coba hancurkan," papar Christian.

NPA, sayap militer Partai Komunis Filipina, secara sporadis memerangi Pemerintah Filipina sejak 1969. Pemberontakan komunis itu sudah mengakibatkan sedikitnya 30.000 orang tewas.

Meski jumlah pasukan NPA saat ini tinggal berjumlah sekitar 4.000 orang dari 26.000 orang pada 1980-an, mereka masih mampu melakukan serangan mematikan.

Presiden Filipina Benigno Aquino bertekad untuk menyelesaikan semua pemberontakan sebelum masa jabatannya berakhir pada 2016. Namun, pada April lalu, upaya perundingan damai dengan pemberontak komunis berakhir dengan kegagalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com