Sekolah Putri Australia Larang Penggunaan Ponsel Saat Istirahat

Kepala sekolah Penrhos College, Meg Melville, mengatakan dengan kecanggihan telepon seluler dewasa ini, di saat para siswi itu tidak saling berbicara satu sama lain. Mereka justru sibuk dengan telepon selulernya masing-masing.  Menurutnya, ini tidak baik untuk perkembangan mereka.
 
Sekolah tersebut ingin menanamkan seni percakapan yang baik sebagai bagian dari kemampuan sosial siswa.  Pada kuartal ini, Melville dan stafnya menerapkan peraturan baru tentang ponsel di sekolah mereka.
 
Dengan kata lain, telepon genggam kini dilarang di sekolah khusus putri tersebut.  Menurut mereka, telepon genggam membatasi komunikasi langsung satu dengan yang lain.

Dengan berbicara satu sama lain, para siswi dapat belajar bagaimana melakukan percakapan yang baik, mendengarkan orang lain melalui kontak mata dan bahasa tubuh, dan bagaimana cara merespon orang lain.
 
Menurut Cahterin McLoughhlin, seorang pakar pendidikan dari Universitas Katolik Australia,  banyak sekolah kini memilih melarang penggunaan telepon genggam selama jam istirahat. 
Sekolah yang mengambil tindakan untuk melarang pasti punya alasan yang positif dan ingin mendorong interaksi sosial yang positif, ucapnya.
 
Mcloughlin juga mengemukakan bahwa banyak bukti tentang adanya bullying lewat telepon genggam di sekolah dan di luar sekolah. Pelaku bullying mengancam, mengejek dan mungkin mengucilkan pelajar lain melalui telepon genggam