Terowongan bawah laut sepanjang 13,6 kilometer yang menghubungkan Benua Eropa dan Asia itu diresmikan dengan gegap gempita pada Selasa (29/10/2013) dan dianggap sebagai proyek terbesar di Turki.
Namun, hanya sehari setelah dibuka, terputusnya pasokan listrik ke dalam terowongan membuat para penumpang harus meninggalkan kereta api dan berjalan menyusuri rel. Demikian kantor berita Dogan melaporkan.
Beruntung, gangguan listrik itu hanya berlangsung beberapa menit dan setelah diperbaiki layanan kereta api kembali berjalan normal.
Terowongan bawah laut itu merupakan penggenapan mimpi Sultan Turki 150 tahun lalu dan merupakan bagian dari megaproyek transportasi Istanbul dengan biaya 4 miliar dollar AS.
PM Recep Tayyip Erdogan, yang juga mantan Wali Kota Istanbul, memulai proyek ini pada 2004 sebagai salah satu proyek ambisius kota berpenduduk 16,5 juta itu.
Selain terowongan bawah laut, Istanbul juga tengah membangun bandara ketiga, jembatan ketiga yang melintasi Bosphorus, dan sebuah kanal yang sejajar dengan perairan internasional untuk mempermudah lalu lintas laut.
Namun, rencana besar ini sempat menyebabkan protes anti-pemerintah yang sempat terjadi di seluruh Turki pada Juni lalu. Penyebabnya adalah protes warga yang digusur demi pembangunan dan penghancuran sejumlah ruang terbuka hijau.
Transportasi adalah salah satu masalah utama di Istanbul. Setiap hari dua juta orang melintasi Selat Bosphorus melalui dua jembatan yang biasanya selalu dirundung kemacetan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.