Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi Taliban, 80 Polisi Afganistan Tewas Setiap Pekan

Kompas.com - 29/10/2013, 18:32 WIB
KABUL, KOMPAS.com - Pemerintah Afganistan, Selasa (29/10/2013), mengatakan rata-rata 80 polisi tewas setiap pekan terutama dalam musim  pertempuran melawan militan Taliban.

Musim pertempuran di Afganistan biasanya dimulai pada April atau Mei di saat salju di pegunungan meleleh hingga November saat musim dingin mulai datang.

Angka korban tewas itu menunjukkan peningkatan signifikan di saat pasukan NATO dan AS bersiap-siap untuk penarikan mundur seluruh 87.000 pasukan tersisi dari negara itu paling lambat akhir tahun 2014.

Tahun ini, Taliban meluncurkan serangan tahunan mereka enam bulan lalu pada 27 April. Sejak itu terjadi serangkaian bom bunuh diri, serangan orang dalam, dan bom pinggir jalan di seluruh Afganistan.

"Sejak Taliban meluncurkan operasinya, mereka sudah melakukan 6.604 operasi, 50 bom bunuh diri, dan 1.704 serangan langsung kepada polisi," kata wakil menteri dalam negeri Jenderal Salim Ehsas dalam jumpa pers di Kabul.

Sepanjang serangan Taliban itu, lanjut Ehsas, sebanyak 1.273 orang polisi nasional, 779 polisi lokal, dan 858 warga sipil kehilangan nyawa.

"Selain itu, sekitar 5.500 orang polisi dan warga sipil terluka," tambah Ehsan.

Ehsan menambahkan sebagian besar operasi militer Taliban terjadi di sejumlah provinsi seperti Logar dan Ghazni, yang dekat dengan Kabul.  Namun, kementerian pertahanan dan militer menolak menyebut korban tewas di pihak mereka meski mengakui jumlah korban tewas juga meningkat.

Musim pertempuran tahun ini sangat krusial untuk masa depan Afganistan, sebab selama ini militer Afganistan banyak dikritik tak berdaya melawan pemberontak Taliban yang mengobarkan perang gerilya melawan Kabul sejak 2001.

Keraguan akan kemampuan pasukan keamanan Afganistan mengatasi Taliban akan diuji pasca-penarikan mundur pasukan NATO. Sebab selama ini dukungan pasukan NATO terutama dalam hal logistik dan dukungan serangan udara sangat besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com