Pulang Liburan dari Kanada, Sejoli Gaek "Ketitipan" Narkoba

Nah, persoalan muncul saat keduanya pulang ke Tanah Air pada 13 Oktober silam. Pasangan kakek dan nenek itu, usai mendarat di Bandara Internasional Perth mengatakan kepada pihak Bea Cukai setempat kalau ada yang aneh di kopor-kopor mereka.

Jadilah, saat menggeledah kopor-kopor itu, petugas menemukan pil methamphetamine seberat 3,5 kilogram di kopor-kopor tersebut. Sudah barang tentu, tulis AP pada Jumat (25/10/2013), pasangan itu pun diperiksa cermat.

"Polisi Federal Australia menyatakan pasangan itu menjadi korban sindikat narkoba,"kata pihak kepolisian.

Modus

Tanpa menunda waktu, polisi Australia melakukan penyelidikan. Hasilnya, ada dugaan penyelenggara liburan gratis itu masuk dalam sindikat narkoba.

Data polisi menunjukkan penyelenggara liburan gratis itu bernama AusCan Tours. Modusnya, penyelenggara membidik warga usia lanjut yang tak tahu-menahu ikhwal barang haram itu sebagai kurir. "Korban mendapat iming-iming dua tiket gratis pergi pulang ke Kanada berikut akomodasi selama tujuh hari,"kata pernyataan polisi lagi.   

Tak cuma itu, pasangan yang bertandang ke Kanada tersebut mendapat hadiah kopor anyar. "Di kopor anyar itulah, narkoba disimpan. "Kedua korban 'ketitipan' narkoba sampai ke Australia,"kata pernyataan Kepala Polisi Bandara Perth David Bachi.

Alhasil, sejoli tadi, imbuh Bachi memang cuma dimintai keterangan, tidak ditahan. "Kami berterima kasih kepada kedua korban lantaran cepat melaporkan kejadian yang dialami kepada Bea Cukai,"kata David Bachi.

Penyelidikan selanjutnya menunjukkan kalau polisi akhirnya mencokok seorang Kanada berusia 38 tahun. Pria itu ada di Bandara Perth saat pasangan tersebut mendarat.

Sementara, pemeriksaan polisi di sebuah hotel di kawasan Perth, Scarborough, menunjukkan temuan dokumen yang diduga terkait dengan narkoba tersebut. Polisi juga menyita peralatan elektronik, dua kopor seukuran yang dilaporkan pasangan tersebut di bandara, serta uang 15.000 dollar australia. "Kami masih terus melakukan penyelidikan," demikian David Bachi.