Aquino melakukan itu untuk merasakan langsung kehidupan para pengungsi yang terpaksa tidur di tenda militer karena kota mereka hancur akibat gempa bumi. Kantor berita AP, Kamis (24/10/2013) melaporkan, Benigno Aquino III mengaku dia masih merasakan guncangan ringan gempa bumi menjelang Kamis dini hari.
Dia juga mengakui betapa para pengungsi harus menahan udara dingin karena dirinya juga harus mengenakan jaket untuk mengatasi udara dingin. Lokasi tenda ini terletak di kota Loon, Provinsi Bohol yang hancur akibat gempa.
Presiden Aquino mengakui pengalamannya tidur di tenda pengungsi ini mengembalikan memorinya saat dirinya menjadi pramuka.
Guncangan gempa bumi berkekuatan 7,2 skala Richter pada 15 Oktober lalu menyebabkan sedikitnya 198 orang tewas, sebagian besar yakni 185 korban tewas jatuh di Provinsi Bohol dan
ratusan lainnya cedera.
Guncangan gempa ini merusakan ribuan rumah termasuk beberapa gereja. Banyak penduduk desa menolak kembali ke rumah mereka karena guncangan gempa bumi susulan masih terjadi.
Mereka juga menolak kembali karena beredar desas-desus bahwa sebuah guncangan gempa bumi yang kuat akan terjadi dan menimbulkan gelombang tsunami.