Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Dekati Iran, Arab Saudi Tinjau Hubungan Diplomatik

Kompas.com - 23/10/2013, 18:50 WIB
RIYADH, KOMPAS.com — Kepala badan intelijen Arab Saudi, Pangeran Bandar bin Sultan, mengatakan bahwa pemerintah kerajaan akan melakukan sebuah "perubahan besar" dalam hubungan diplomatiknya dengan Amerika Serikat.

Langkah ini merupakan aksi protes Arab Saudi terhadap AS yang dianggap lamban menangani masalah Suriah dan karena mulai kembali mendekati Iran. Demikian sejumlah sumber dalam pemerintahan Arab Saudi.

"Hubungan dengan AS memburuk karena Saudi merasa hubungan AS dengan Iran semakin dekat dan AS dianggap gagal mendukung Saudi dalam masalah pemberontakan Bahrain," kata sumber tersebut.

Pernyataan Pangeran Bandar ini menyusul keputusan mengejutkan Arab Saudi yang menolak menjadi anggota Dewan Keamanan PBB. Langkah ini diambil Arab Saudi sebagai protes atas "standar ganda" yang diterapkan PBB.

Menlu AS John Kerry mengatakan sudah membicarakan masalah ini dengan rekannya, Menlu Arab Saudi Saud al-Faisal, di Paris. Kepada rekannya itu, Kerry menegaskan bahwa Pemerintah AS belum menandatangani perjanjian apa pun dengan Iran.

"Saya sangat yakin AS dan Arab Saudi akan tetap menjadi kawan dekat dan sekutu penting kami," kata Kerry kepada para wartawan di London.

"Saya memastikan komitmen Presiden Obama yang tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir," tambah Kerry.

Saudi mulai kecewa terhadap Washington setelah rencana serangan militer ke Suriah dibatalkan, setelah Presiden Bashar al-Assad bersedia untuk menyerahkan persenjataan kimianya.

Arab Saudi juga tak begitu menyambut sinyal membaiknya hubungan AS dan Iran. Sebab, Saudi khawatir, dengan terbukanya hubungan kedua negara, dikhawatirkan Iran akan mendapat "keringanan" soal bom nuklir itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com