Adanya tambahan permintaan dari Indonesia dan menipisnya persediaan ternak sapi dengan ukuran besar di wilayah utara, telah membuat harga daging naik menjadi 1,80 dollar Australia per kilo atau setara 18 ribu rupiah.
Kepala Asosiasi Eksportir Ternak Northern Territory, Kevin Mulvahil, mengatakan, periode tiga bulan ke depan akan menjadi masa sibuk bagi kalangan industri terkait. "Kuartal terakhir ini akan sangat sibuk, terutama minggu-minggu ini ketika akan terjadi pengiriman dalam jumlah besar ternak sapi dari Darwin," katanya.
Menurut Mulvahil, tantangan yang dihadapi adalah menemukan sapi dengan ukuran besar. Peternakan di sejumlah wilayah lain sejauh ini ikut membantu memenuhi kebutuhan.
"Kondisi kekeringan yang terjadi di wilayah utara ini menyulitkan pemenuhan kebutuhan sapi siap potong, jadi kebanyakan sapinya berasal dari Queensland, Kimberley di Australia Barat, dan di Northern Territory sendiri. Jadi sapi-sapi ini berasal dari berbagai tempat di Australia," jelas Mulvahil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.