Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skandal Baru Spionase AS terhadap Perancis

Kompas.com - 23/10/2013, 09:10 WIB
Badan Keamanan Nasional AS dilaporkan juga menyadap diplomat Perancis di Washington dan PBB, demikian klaim terbaru dalam laporan koran Le Monde.

Memo internal NSA yang didapat Le Monde mengungkap bahwa spionase AS terhadap Perancis menggunakan program pengintaian canggih, diberi nama Genie.

Agen AS diduga meretas jaringan diplomat asing, dengan memasukkan spyware ke dalam piranti lunak, router dan firewall jutaan mesin.

Berita terbaru ini mengemuka setelah sebelumnya NSA dilaporkan menyadap jutaan sambungan telepon di Perancis pada periode 10 Desember 2012 dan 8 Januari 2013.

Detil terbaru dalam artikel Le Monde ini berdasarkan bocoran mantan analis intelejen Edward Snowden, melalui Glen Greenwald, seorang wartawan Guardian, yang memberikan materi bocoran dari Brasil, demikian laporan wartawan BBC Christian Fraser di Paris.

Kabar ini juga terungkap saat Menteri Luar Negeri AS, John Kerry tengah berada di London guna membicarakan masalah Suriah.

Program 'Genie'

Dalam laporan The Le Monde disebutkan bahwa Genie, sebuah program pengintaian NSA bisa dikontrol dari komputer luar negeri, termasuk kedutaan asing.

Disebutkan bahwa program ini dibawa melalui bugs yang dimasukkan ke Kedutaan Prancis di Washington, dengan kode nama "Wabash" dan ke komputer yang digunakan delegasi Perancis di PBB, dengan kode nama "Blackfoot".

Program pengintaian yang berlangsung pada tahun 2011 ini memakan biaya sebesar 652 juta dollar AS, yang digunakan untuk "mengimplan mata-mata". Sekitar puluhan juta komputer dilaporkan telah diretas pada tahun tersebut.

Sementara sebuah dokumen tertanggal Agustus 2010 menyebut bahwa data curian yang diambil dari komputer kedutaan asing bisa membuat AS mengetahui lebih cepat posisi anggota Dewan Keamanan lainnya, sebelum PBB menggelar pemungutan suara terkait resolusi bagi Iran.

Dalam bocoran yang diberitakan Le Monde disebutkan bahwa AS khawatir Perancis akan ikut dalam arus Brasil, yang menolak memberikan sanksi bagi Iran, padahal kenyataannya Perancis selalu menyamakan kedudukan dengan posisi AS.

Pemberitaan Le Monde juga memuat berita terkait kutipan Susan Rice, yang kemudian menjadi duta AS di PBB, yang memuji pekerjaan NSA dengan menyebut, "Itu sangat membantu saya untuk tahu... kebenaran, dan mengungkap posisi negara lain terkait sanksi, membuat kita satu langkah di depan dalam negosiasi."

'Kepercayaan Terpukul'

Menyusul insiden spionase AS terhadap Perancis yang merupakan sekutu terdekatnya ini, Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius, Selasa kemarin meminta penjelasan dari Menlu AS dalam sebuah pertemuan sarapan pagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com