Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Desak AS Berhenti Menyadap Komunikasi Warga

Kompas.com - 22/10/2013, 15:41 WIB
PARIS, KOMPAS.com - Pemerintah Perancis, Selasa (22/10/2013), secara resmi mengatakan kepada Amerika Serikat untuk berhenti menyadap pembicaraan telepon rakyat Perancis.

Meski memberi peringatan Perancis memberikan sinyal bahwa negeri itu menginginkan perselisihan soal isu penyadapan ini segera diselesaikan.

Saat makan pagi bersama Menlu AS John Kerry, Menlu Perancis Laurent Fabius menekankan negerinya membutuhkan penjelasan terkait isu penyadapan telepon yang dilakukan intelijen AS terhadap warga Perancis.

"Dia (Fabius) mengulangi permintaan kami soal penjelasan masalah praktik spionase yang sangat tak diterima antara dua negara bersahabat dan harus segera dihentikan," kata seorang juru bicara Kemenlu Perancis.

Meski mengeluarkan pernyataan keras, namun Kemenlu Perancis juga memberikan sinyal bahwa Paris menginginkan perselisihan yang dipicu berita di harian Le Monde itu segera diselesaikan.

Dalam salah satu artikelnya, Le Monde menulis Badan Keamanan Nasional (NSA) memantau sekitar 70 juga pembicaraan telepon di Perancis antara 10 Desember 2012 hingga 8 Januari 2013.

Keinginan Perancis segera menepikan isu ini juga tercermin dari pernyataan juru bicara kepresidenan Najat Vallaud-Belkacem yang menegaskan Paris tak berniat melakukan "pembalasan" terhadap AS.

"Itu semua tergantung Menlu Fabius untuk memutuskan langkah yang akan diambil, namun saya kira tidak perlu adanya peningkatan ketegangan," ujar Vallaud Belkacem kepada stasiun televisi France 2.

"Kita harus memiliki hubungan yang saling menghormati dengan sahabat dan sekutu kita. Memang kepercayaan kita sudah dilukai, namun sekali lagi kita memiliki hubungan dekat yang sangat personal," tambah Belkacem.

Sebelumnya, Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan kepada Presiden Barack Obama bahwa kegiatan NSA itu sangat "tidak bisa diterima di antara negara sahabat dan sekutu".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com