"Api membakar 180.000 ton gula mentah," kata Copersucar, pemilik gudang yang merupakan pedagang gula terbesar dunia, dalam sebuah pernyataan. Perusahaan ini mengatakan bahwa penyebab kebakaran belum diketahui dan masih dalam penyelidikan.
Rencana darurat, lanjut pernyataan itu, sudah dibuat untuk meminimalkan dampak dari kebakaran ini.
Pejabat pelabuhan mengatakan, kebakaran terjadi di sistem conveyor belt yang menghubungkan enam gudang Copersucar. Setiap gudang punya kapasitas penyimpanan untuk 100.000 ton gula.Keenam gudang rusak oleh api dan seluruh operasi Copersucar pun terhenti, demikian keterangan dari otoritas pelabuhan. Namun, nilai total kerugian dikatakan masih terlalu dini untuk disebut.Kebakaran ini langsung memicu lonjakan harga gula global. Di pasar berjangka, harga gula melonjak enam persen. Harga gula berjangka langsung mendekati harga tertinggi pasaran setahun di pasar senilai 175 miliar dollar AS tersebut. Sebelumnya, di pasar ICE Futures AS, harga gula sudah naik 2,5 persen ke level 19,47 sen per pon.
"Hilangnya ruang gudang di pelabuhan akan membuat pengiriman jauh lebih sulit. Jadi, kami melihat lonjakan jangka pendek dalam harga. Namun jika masalah logistik ini bisa diatasi, kita akan melihat (masalah ini) berlalu," kata analis senior Jack Scoville yang berbasis di Amerika.Brasil merupakan penghasil utama gula dan etanol global. Sektor pertanian tebu menyerap 1,2 juta tenaga kerja dari total 200 juta penduduk.
Pada 2013 dan 2014, produksi sektor tebu Brasil diramalkan menembus rekor tertinggi.