Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik dan Kelaparan Paksa Ribuan Penduduk Kordofan Mengungsi

Kompas.com - 17/10/2013, 22:17 WIB
KHARTOUM, KOMPAS.com - Sekitar 2.500 penduduk Kordofan Selatan tiba di kota Kodok dan Lelo, di Fashoda dan Malakal, daerah Upper Nile, Sudan Selatan setelah menempuh perjalanan selama 5-10 hari. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Mereka melarikan diri dari daerah asal mereka di Warni dan Kau-Nyaro, sebelah tenggara Kordofan Selatan. Konflik berkepanjangan dan kekurangan bahan pangan akibat musim panen yang buruk telah memaksa mereka memilih menjadi pengungsi.

“Kami tidak punya makanan dan walaupun ada risiko keamanan di perjalanan, kami berharap di kota Lelo bisa mendapat bahan pangan yang bisa kami makan dan kami bawa pulang untuk anak-anak yang terlalu lemah untuk berjalan,” ujar Baria El Kik, yang tiba di Lelo pada September lalu.

“Masih banyak lagi orang yang akan tiba, namun hujan lebat dan jalanan yang buruk memperlambat perjalanan mereka,” imbuhnya.

Salah satu kekhawatiran utama tim Dokter Lintas Batas (MSF) adalah asupan gizi para perempuan dan anak-anak. Mereka sudah dalam keadaan lemah saat tiba di lokasi, dan tanpa bantuan yang memadai, kondisi mereka akan memburuk.

Di Kodok, lebih dari 200 balita kini menerima perawatan makanan dan terapi. Tim medis MSF mengelola klinik berjalan setiap pekan, memantau status kesehatan penduduk dan menyediakan layanan kesehatan primer untuk membantu masyarakat yang paling rentan.

Selain bantuan medis, MSF melobi berbagai pihak untuk memastikan tindakan yang tepat dan cepat segera dilakukan untuk membantu para pengungsi yang baru tiba.

MSF telah bekerja di wilayah yang kini menjadi Republik Sudan Selatan sejak 1983. MSF bekerja di delapan dari sepuluh negara bagian Sudan Selatan dan merespon berbagai keadaan darurat termasuk pengungsian skala besar, kondisi gizi yang mengkhawatirkan, dan krisis penyakit seperti malaria dan kala azar, di samping menyediakan layanan kesehatan dasar dan khusus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com