Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada "Pria Telanjang" Saat Perhelatan Dialog Nuklir Iran

Kompas.com - 15/10/2013, 05:19 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Lukisan pria telanjang sudah lama terpampang di atas pintu masuk Kamar Dewan di Markas PBB di Geneva, Swiss. Karya Eric Gill itu, dalam catatan, sudah terpasang sejak 1938 di tempat tersebut. Kala itu, PBB masih bernama Liga Bangsa-Bangsa (LBB). AP dalam wartanya pada Senin (14/10/2013) mengatakan kalau lukisan itu adalah sumbangan dari Pemerintah Inggris. "Inspirasinya berasal dari kisah penciptaan Adam karya Michelangelo," tulis media itu.

Nah, lantaran markas itu dijadikan lokasi perundingan masalah nuklir Iran pada Selasa (15/10/2013) dan Rabu (16/10/2013), "pria telanjang" itu ditutupi. Menurut media Swiss Tribune den Geneve, penutupan bertujuan menghormati delegasi Iran.     

Di Iran, seperti halnya di negara Muslim lainnya, pria diharuskan menutup auratnya dari pusar hingga lutut. Sementara itu, wanita diwajibkan menutup rambut dan mengenakan pakaian yang tidak membentuk tubuh.

Hingga kini, tak ada pejabat PBB yang bisa dimintai tanggapan ikhwal penutupan tersebut. Pihak PBB tidak ikut dalam dialog tersebut meski berlangsung di gedung PBB.

Sementara itu, pejabat Pemerintah Swiss menolak mengonfirmasi klaim dari harian setempat. Pihak itu hanya menyebut tujuan penutupan itu adalah memberikan latar netral di tempat perundingan.

Pertama

Swiss menjadi tuan rumah pertemuan antara Iran dan negara kelompok P5 + 1 yang terdiri dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yakni Inggris, China, Perancis, Rusia, dan Amerika Serikat ditambah Jerman. Perundingan tersebut akan menjadi putaran pertama negosiasi sejak kepemimpinan Presiden Iran Hassan Rohani pada bulan Agustus, yang berjanji akan merangkul dunia secara konstruktif dan menyelesaikan perselisihan yang telah berlangsung selama satu dasawarsa lebih terkait program nuklir Teheran.

Pertemuan terakhir antara Iran dan negara-negara P5 + 1 dilakukan di Kota Almaty, Kazakhstan, yang berakhir dengan jalan buntu pada April. Sebelumnya, Iran dikabarkan berencana mengajukan usul tiga-tahap dalam pembicaraan nuklir mendatang di Geneva dengan negara besar dunia, seperti dilaporkan kantor berita ISNA, Sabtu (12/10/2013).

Paket usulan itu, jika disetujui pada tahap awal, maka akan secara otomatis membuat pihak lain terikat komitmen pada "pengakuan hak pengayaan uranium di tanah Iran" sebagai sasaran perundingan, kata ISNA tanpa menyebutkan sumber informasinya. Paket tersebut juga mencakup langkah timbal balik dalam proses perundingan sehingga akhir dapat dicapai, kata laporan itu. Pejabat Iran percaya tanpa kesepakatan apa pun pada tahap pertama, berlanjutnya perundingan akan sangat sulit dan barangkali tidak mungkin.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com