Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/10/2013, 18:50 WIB
Wisnu Dewabrata

Penulis


SEOUL, KOMPAS.com
 — Pemerintah Korea Selatan didesak segera mengubah serta meninjau kembali kebijakan dan pendekatan yang diterapkan terhadap para warga Korea Utara yang berhasil membelot ke Negeri Ginseng itu.

Menurut anggota parlemen dari Partai Saenuri, Kim Young-woo, seperti diwartakan surat kabar The Korea Times, Senin (14/10/2013), para pembelot itu lebih membutuhkan bantuan untuk bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan di Korsel ketimbang sekadar memberi bantuan finansial.

Kecemasan Kim diyakini beralasan lantaran separuh dari mereka mengaku mengalami kesulitan menyesuaikan diri dan bahkan memikirkan untuk bunuh diri setelah mereka berhasil kabur dari negeri komunis serba tertutup, Korut.

Fenomena itu, menurut Kim, tampak dari hasil survei yang dilakukannya terhadap 295 orang pembelot, yang saat ini berada di Pusat Permukiman Kembai Hanawon. Sesuai ketentuan, para pembelot ditempatkan di sana selama tiga bulan untuk mengikuti program wajib militer.

"Sebanyak 55,2 persen dari mereka mengaku ingin mati. Sementara 78,6 persen dari mereka merasa depresi, dan 81 persennya mengaku mengalami kesulitan tidur (insomnia) dan gejala kecemasan," ujar Kim.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com