Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Pencari Suaka, Italia Tingkatkan Patroli

Kompas.com - 14/10/2013, 14:57 WIB

ROMA, KOMPAS.com — Italia meningkatkan upayanya untuk menggelar patroli udara dan laut setelah ratusan calon pencari suaka tewas akibat kapal yang mereka tumpangi kelebihan penumpang dan akhirnya karam di laut.

Kapal yang penuh warga Afrika Utara itu menewaskan sedikitnya 350 orang di perairan Lampedusa sepekan lalu. Sementara pada Jumat (11/10/2013), sedikitnya 33 orang tewas karena kapal karam di perairan antara Malta dan Lampedusa.

Perdana Menteri Italia Enrico Letta mengatakan, "patroli udara dan air" akan mulai digelar Senin (14/10/2013) di selatan perairan Sisilia.

Italia meminta bantuan Uni Eropa untuk turut mengatasi masalah masuknya ribuan pencari suaka yang mendarat di wilayahnya sepanjang tahun. Warga Afrika ini nekat mempertaruhkan nyawa mereka karena putus asa dengan kondisi perang serta kemiskinan di negara asal mereka.

Menteri Pertahanan Italia Mario Mauro mengatakan, negaranya akan meningkatkan patrolinya di wilayah Mediterania Selatan hingga tiga kali lipat. "Kami butuh tindakan tegas untuk menghentikan bencana kapal-kapal karam ini," kata Mauro.

Media setempat menyebutkan, pesawat tanpa awak yang bermarkas di Sisilia juga mungkin diterjunkan untuk memantau kapal-kapal yang diduga sedang dalam bahaya.

Menteri Luar Negeri Emma Bonino mengatakan, tugas patroli adalah menyelamatkan korban, bukan "memerintahkan agar mereka tetap berada di tempat mereka".

Ditembaki aparat

Selain penjaga pantai dan kapal polisi perbatasan, Angkatan Laut Italia kini memiliki tiga kapal dan empat buah helikopter yang mengawasi perairan setempat. Jika dibutuhkan, Angkatan Laut akan menerjunkan dua pesawat pengintai dengan kemampuan pengawasan pada malam hari.

Rombongan korban kapal karam terakhir datang dari Libya dan, karena itu, Perdana Menteri Malta Joseph Muscat mengunjungi negara itu pada Minggu (13/10/2013) untuk membicarakan persoalan kapal pencari suaka ini dengan PM Libya, Ali Zeidan.

"Kami berupaya keras. Sejumlah upaya sudah kami laksanakan, termasuk penambahan polisi maritim untuk memonitor wilayah pantai," kata PM Zeidan.

Namun, menurutnya, jaringan penyelundup manusia yang mengorganisasi para pencari suaka ini bertambah canggih operasinya sehingga aparat kesulitan merintangi upaya ilegal menyeberang ke perairan Italia.

Menurut penuturan korban yang selamat sampai ke pantai Italia, kapal mereka ditembaki saat berangkat dari Libya. Seorang korban selamat kepada BBC mengatakan, akibat tembakan itulah kemudian kapal bocor dan akhirnya karam.

Sementara PM Joseph Muscat menyerukan agar Uni Eropa segera bertindak mengatasi kondisi parah terkait para pencari suaka ini dengan menyebut perairan Mediterania telah menjadi "kuburan" para pengungsi.

Menurut catatan PBB, sekitar 32.000 migran tiba di Malta dan Italia tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com