Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Penahanan Diplomat, Belanda Meminta Maaf kepada Rusia

Kompas.com - 09/10/2013, 21:14 WIB
DEN HAAG, KOMPAS.com — Pemerintah Belanda, Rabu (9/10/2013), akhirnya meminta maaf  kepada Rusia setelah polisi negeri itu menahan salah satu diplomat Rusia akhir pekan lalu.

"Berdasarkan keterangan polisi, Menlu Frans Timmermans menyimpulkan bahwa penahanan diplomat Rusia itu bertentangan dengan Konvensi Vienna," kata juru bicara Kemenlu Belanda Thijs van Son.

"Karena itulah, Belanda meminta maaf kepada Rusia," kata Van Son sambil menambahkan polisi Belanda sudah bertindak kurang profesional saat menahan diplomat Dmitry Borodin.

"Menteri Timmerman memahami, perilaku polisi yang terlibat penangkapan ini kurang profesional saat menghadapi situasi yang mereka alami setelah mendapatkan laporan warga," tambah Kemenlu Belanda.

"Pemerintah Belanda dan Rusia terus berkomunikasi untuk menyelesaikan insiden ini," pungkas Kemenlu Belanda.

Kepolisian Belanda sendiri tidak mau berkomentar soal penahanan diplomat Rusia itu. Namun, sejumlah media Negeri Kincir Angin mengabarkan, berdasarkan catatan kepolisian, Borodin ditahan setelah polisi menemukannya mabuk berat dan tak mampu berdiri.

Sebelumnya, polisi menerima laporan dari tetangga Borodin yang mengatakan sang diplomat memperlakukan anak-anaknya dengan kasar.

Hubungan bilateral Belanda dan Rusia memburuk setelah Rusia menahan 30 aktivis Greenpeace setelah beraksi di Laut Arktik menggunakan kapal yang terdaftar di Belanda.

Pemerintah Belanda lalu membalas dengan meluncurkan langkah hukum untuk membebaskan para aktivis yang terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com