Namun, Zeidan menegaskan, semua warga negara Libya yang menjadi tersangka pelaku kriminal atau terorisme harus diadili di negerinya sendiri.
"Hubungan Libya dan AS sangat penting dan kami sangat memahami itu. Namun, kami juga mempedulikan nasib warga negara kami, yang juga merupakan tugas kami," kata Zeidan kepada para wartawan di Rabat, Maroko.
"Mereka (AS) membantu kami dalam revolusi. Hubungan kedua negara tidak akan terpengaruh masalah ini, yang akan kami selesaikan dengan segera," tambah dia.
Komentar Zeidan ini menunjukkan keinginan Libya menjaga persekutuannya dengan AS terutama dalam upaya memerangi kekerasan dan semakin kuatnya kelompok militan Islam yang menguasai sebagian wilayah Libya.
Meski demikian, Pemerintah Libya telah memanggil duta besar AS di Tripoli untuk menjelaskan soal operasi militer AS yang menangkap Abu Anas al-Liby di Tripoli.
Abu Anas al-Liby masuk daftar DPO AS karena dituduh mendalangi peledakan bom di kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania pada 1998 yang menewaskan 224 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.