Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diplomatnya Dipukuli di Den Haag, Rusia Tuntut Belanda Minta Maaf

Kompas.com - 08/10/2013, 18:45 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com — Presiden Rusia Vladimir Putin, Selasa (8/10/2013), menuntut Pemerintah Belanda meminta maaf setelah seorang diplomat Rusia diserang sekelompok orang bersenjata yang mengenakan pakaian militer di Den Haag, akhir pekan lalu.

Rusia sudah memasukkan protes diplomatik resmi terkait insiden itu, yang mengakibatkan seorang pejabat kedubes Rusia di Belanda, Dmitry Borodin, mengalami luka cukup parah setelah dipukuli di kediamannya di depan anak-anaknya.

"Kami menunggu penjelasan, permintaan maaf, dan hukuman bagi mereka yang bertanggung jawab. Insiden itu merupakan pelanggaran berat dalam aturan diplomatik," kata Putin dalam jumpa pers KTT APEC di Indonesia.

"Kami akan bereaksi tergantung bagaimana sikap Pemerintah Belanda," lanjut Putin.

Sementara itu, seorang juru bicara kepolisian Den Haag, Ellen van Zijl, membenarkan telah terjadi sebuah insiden kekerasan yang melibatkan seorang diplomat Rusia.

"Diplomat ini baik-baik saja. Dia tidak perlu dirawat di rumah sakit," ujar Ellen tanpa memberikan keterangan  lebih lanjut.

Kementerian Luar Negeri Belanda juga belum memberikan komentar resmi atas insiden tersebut.

Kantor berita Belanda ANP mengabarkan, polisi mendatangi kediaman Borodin, yang merupakan orang kedua di kedubes Rusia, setelah menerima laporan dari tetangga terkait perlakuan Borodin terhadap anak-anaknya.

Juru bicara kedubes Rusia di Belanda, Sofia Serenkova, mengatakan, pihaknya yakin laporan tetangga itu merupakan awal dari insiden pemukulan itu.

Serenkova menambahkan, para pria yang mendatangi kediaman Borodin mengenakan pakaian yang mirip pakaian polisi, tetapi mereka tidak memperkenalkan diri.

Serenkova mengatakan, para pria itu mendorong Borodin hingga terjatuh dan memukulinya menggunakan pentungan sebelum membawanya ke kantor polisi.

Di Moskwa, Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil duta besar Belanda untuk meminta keterangan lebih lanjut.

Insiden ini menambah tegang hubungan Rusia dan Belanda, yang sudah buruk terkait dakwaan pembajakan yang dijatuhkan kepada para aktivis Greenpeace yang melakukan protes atas pengeboran minyak di Laut Arktik.

Pekan lalu, Belanda melakukan langkah hukum melawan Rusia terkait penahanan para aktivis Greenpeace yang menggunakan kapal yang terdaftar di Belanda. Dua dari 30 aktivis Greenpeace yang kini ditahan di Rusia adalah warga negara Belanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com