Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa Tuntut Kenaikan Upah di Brasil Berujung Rusuh

Kompas.com - 08/10/2013, 17:07 WIB

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com — Aksi protes mengkritik rendahnya gaji guru setempat dan tuntutan kenaikan upah berubah menjadi sebuah kerusuhan setelah massa pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan polisi di Rio de Janeiro dan Sao Paulo.

Pusat kota Rio dipadati lebih dari 10.000 orang yang mulanya berbaris dengan damai. Tetapi, seiring hari berubah jadi gelap, sejumlah peserta aksi mulai melempar bom molotov ke arah gedung-gedung pemerintah yang dibalas polisi antihuru-hara dengan semburan gas air mata.

Aksi protes serupa juga terjadi di Sao Paulo dan seperti halnya aksi di Rio, berakhir dengan bentrokan langsung karena banyak bank diserbu pengunjuk rasa yang mengenakan tudung kepala.

Situasi keamanan terkini Brasil ini segera jadi sorotan dikaitkan dengan peran negara itu sebagai tuan rumah penyelenggaraan dua ajang olahraga terbesar sejagat, Piala Dunia 2014 serta Olimpiade 2016.

Sejumlah aksi unjuk rasa sebelumnya juga berakhir kacau setelah bentrok dengan aparat keamanan.

Di antara aksi yang dilakukan sebagian kecil massa yang protes, bergaya anarkistis black bloc dengan menyamarkan identitas pelakunya, adalah menghancurkan gerbang bangunan balai kota serta perusakan bank dan upaya penjarahan ATM. Beberapa diantaranya juga dibakar.

Demonstran juga membakar sebuah bus yang sedang melintas di Jalan Raya Rio Branco Avenue, menggunakan perabot dari kantor-kantor cabang bank sebagai barikade terhadap posisi polisi yang berhadap-hadapan.

Aparat keamanan terpaksa menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa.

"Tanpa polisi, tak ada kekerasan. Saat mereka datang, pasti terjadi (kekerasan)," kata pelaku anarki Hugo Cryois, 23, yang mengenakan masker gas meski dibiarkan menggantung di leher.

"Saya sudah siap," kata Cryois. "Anda tidak bisa memercayai mereka."

Kelompok guru di Brasil sudah mengajukan menuntut kenaikan gaji selama dua bulan. Sekitar 50.000 orang diperkirakan turut serta dalam aksi demo untuk mendukung mereka sebelum rusuh menyebar. Namun, menurut catatan polisi, hanya sekitar 10.000 yang ikut aksi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com